NewsTechno

Data Pribadi: Menjelajahi Batasan Etika di Dunia Digital

Kekuasaan Data: Tanggung Jawab Para Penjaga

Siapa yang benar-benar memegang kendali atas data setiap individu? Kekuatan yang terakumulasi melalui pengumpulan data besar, baik oleh koperasi negara ataupun developer, nemunculkan pertanyaan tentang pegawasan dan kontrol.  

Mereka adalah penjaga harta paling pribadi setiap individu. berarti mereka harus melindungi data dari setiap ancaman seperti  peretas, kebocoran, atau penyalahgunaan. Mereka memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa teknologi yang mereka kembangkan.

Baca Juga : Abaikan Perlindungan Data Pribadi, Ini Ancaman Potensi Kejahatan Siber

Produksi, dan gunakan tidak merugikan setiap individu, kelompok, atau Masyarakat secara keseluruhan. Jika benteng mereka runtuh, mereka harus berdiri di depan dan bertanggung jawab penuh. Ini adalah janji yang tak boleh goyah, sebuah kepercayaan yang harus dijaga antara pengguna dan penyedia layanan.

Filosofi Data: Merenungkan Eksistensi individu di Balik layer

Selain Membahas etika dalam praktik, data pribadi juga mengajak kita untuk merenungkan pertanyaan filosofis yang lebih dalam tentang jati diri, identitas, dan bagaimana kita berinteraksi di dunia digital.

Identitas Online: Hanya bayangan diri atau kita seutuhnya?

Seseorang bisa dikenali langsung atau tidak langsung lewat data yang menunjukkan karakteristik fisik, psikologis, atau bahkan budaya. Apakah profil kita di media sosial atau riwayat belanja, yang dianalisis oleh algoritma, benar-benar menggambarkan siapa kita sesungguhnya?

Bisa saja justru direduksi menjadi sekumpulan angka dan klik yang dibentuk oleh algoritma? Ini akan menjadi pertanyaan mendalam, apakah kita hanya sekumpulan data, atau jiwa kita jauh melampaui semua itu? Refleksi filosofis ini menggarisbawahi perlunya kita untuk tidak hanya menganggap data sebagai komoditas, tetapi sebagai ekstensi dari diri kita.

Baca Juga : 4 Alasan Kenapa Data Pribadi Anda Perlu Dilindungi

Bagaimana kita memastikan bahwa representasi digital kita tetap merefleksikan kompleksitas dan keunikan identitas manusia? Dengan terus berkembangnya dunia digital, diskusi mengenai etika dan filosofi data pribadi akan semakin relevan. Apa langkah konkret yang bisa kita ambil sebagai individu untuk lebih proaktif dalam menjaga “jiwa digital” kita di tengah arus informasi yang tak terbendung ini. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

  • Penulis : Muhammad Rizqi Ashari – Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Ilmu Komunikasi
  • Photo Utama : Unsplash/Kalea Jerielle
  • Disclaimer : Tulisan di Luar Tanggung Jawab Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *