Pariwisata dapat menjadi salah satu pijakan rasional untuk menggerakan hal tersebut. Pasalnya, Desa Tlilir ini memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif untuk diangkat sebagai daya tariknya. Salah satunya kebudayaan warisan leluhur seperti mulai dari tanam hingga panen raya tembakau.
“Mulai dari tanam tembakau hingga panen raya itu ada ritualnya. Dan ini telah menjadi tradisi leluhur. Saat musim tanam para warga bawa ingkungke kebun sebagai ucapan terima kasih kepada yang Maha Kuasa,” ungkap Fatur.
Baca Juga : Ini Menariknya Fun Road di Perkebunan Kampoeng Kopi Banaran
Ia menambahkan, Desa Tlilir memiliki annual event seni budaya yang terkait dengan tembakau. Oleh karena itu, tak salah jika Desa Tlilir mendeklarasikan diri sebagai Kampung Mbako. Selain sebagai penghasil tembakau terbaik di dunia, secara budaya Desa Tlilir terus menjaga tradisi leluhurnya.
“Tembakau dari salah satu warga Desa Tlilir pernah diuji di laboratorium di Jerman. Dan hasil uji laboratorium itu menyebut, jika tembakau dari warga kami menyandang hasil terbaik di seluruh dunia,” urainya.
Baca Juga : New Normal Mulai Memperkuat Aktivitas Ekonomi
Selain annual event terkait tembakau, Desa Tlilir pun masih memiliki event tahunan lainnya seperti Festival Domba yang diikuti lintas kabupaten, kemudian ada event Pasar Ahad Pahing yang memiliki perputaran rupiah 30 juta dalam setengah hari.
“Event-event tersebut berlangsung untuk mengisi ruang usai panen raya tembakau. Dengan harapan pergerakan roda ekonomi di desa kami terus berjalan stabil dari luar sektor tembakau,” pungkasnya.
Festival Tembakau Srintil
Kepala Desa Tlilir kembali menegaskan, semangat kebersamaan dan atau gotong royong menjadi modal besar untuk menggerakan sektor pariwisata dari sisi event guna mendatangkan wisatawan. Festival Tembakau Srintil adalah salah satu setrateginya.
Selain mengukuhkan untuk menjadi Kampung Mbako di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pun berusaha menjawab ke para wisatawan bagaimana proses tembakau terjadi dari hulu ke hilirnya.
Baca Juga : Pulau Mungil Nan Indah Ini Cuma Setengah Jam dari Pelabuhan Bakauheni
Ambar, Inisiator Kampung Mbako menerangkan, Temanggung terkenal sebagai daerah penghasil tembakau. Namun, belum ada destinasi yang dapat dituju kemana wisatawan untuk mengetahui lebih jauh tentang tembakau, baik secara sejarah maupun museumnya.
Desa Tlilir, tambah Ambar, mempunyai potensi tersebut. Baik secara sejarah, maupun tradisinya. Sehingga ketika wisatawan ingin belajar dan mendapat literasi tentang tembakau mereka mengetahui kemana harus metujunya.
WARTAEVENT.com - Jakarta. Penyelenggaraan Poland–Indonesia Friendship Walk meramaikan area Car Free Day Jakarta pada Minggu, (16/11/2025) sebagai bagian dari rangkaian… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Menutup tahun 2025, Artotel Wanderlust menghadirkan program spesial bertajuk Semarak Akhir Tahun, sebuah rangkaian perayaan yang merangkul… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menggelar Rembug Nasional sekaligus Pelantikan Pengurus APTISI Pusat Periode 2025–2030 di… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah ritme Ibu Kota yang tak pernah melambat, ARTOTEL Harmoni Jakarta menghadirkan ruang sunyi yang terasa… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Suasana Main Atrium, Gandaria City, Minggu, (16/11/2025), mendadak berubah menjadi potongan kecil Arabia: ada nuansa hangat, beraroma… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah hiruk-pikuk Jakarta Selatan muncul sebuah oase baru untuk mereka yang mencari akomodasi nyaman tanpa kehilangan… Read More
Leave a Comment