Di Era Digital Semestinya Nilai Budaya Lebih Ditegakkan
WARTAEVENT.com, Kab. Trenggalek – Digital menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah segala yang berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu. Berhubungan dengan penomoran. Sedangkan gambaran digital saat ini adalah segala sesuatu yang bersifat modern, termasuk perangkat didalamnya. Dunia digital adalah gambaran umum yang berhubungan dengan modernisasi juga perangkat didalamnya, wadah manusia modern melakukan segala kegitan.
Hampir semua aspek kehidupan ikut berubah. Mulai dari media komunikasi, perbelanjaan, logistik dan transportasi, hiburan, bisnis dan keuangan. Hingga pendidikan, pekerjaan bahkan percintaan. Sementara budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Budayalah yang membentuk manusia.
“Pancasila adalah basic value. Gotong royong adalah budaya kita. Mau digital atau nyata seharusnya sama bagus penerapannya. Justru di dunia digital nilai budaya lebih harus ditegakkan,” ujar Taufik Aulia Rahmat S.T, Penulis yang juga Konten Kreator dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (14/6/2021).
Benturan budaya dan peradaban tentu menimbulkan pro dan kontra. Bisa mengukuhkan nilai kebangsaan, mengembangkan budaya dan promosi budaya. Sementara kontranya menyebabkan pergeseran nilai dan identitas, hilangnya kepekaan dan benturan pemikiran.
Sayangnya masyarakat Indonesia dominan dengan budaya konsumtif. Gengsi dan gaya hidup yang tinggi, kebiasaan membeli barang untuk status / pengakuan, mengikuti tren dan FOMO (Fear of Missing Out). Seharusnya budaya tersebut berganti menjadi produktif. Nilai yang bisa diterapkan fokus pada pertambahan nilai, membeli produk karena nilai dan kegunaan serta kritis terhadap tren.
“Learn to be open minded and respectful to people opinions, even you don’t agree. Jangan lupa untuk mencintai produk dalam negeri,” pesan Taufik.
Webinar Literasi Digital Nasional 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi, ini juga menghadirkan pembicara lain yaitu Ahmad Taufiq Jamaludin (Sekretasis Relawan TIK Provinsi Banten), Fikri Mohammad Hakim S.Kom,M.IS (Senior Manager Safety Garuda Indonesia), Loina Lalolo Krina Perangin-angin (SGU, Mafindo, Tular Nalar), dan Key Opinion Leader (KOL) Putri Yulianti.
Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.