wartaevent.com – Jakarta. Pembatasan interaksi fisik yakni dengan cara guru dan siswa bekerja dari rumah, sejauh ini dipandang sebagai metode paling efektif demi mencegah penyebaran wabah Covid-19.
Di tengah pandemi, sebagian besar sekolah melaksanakan sistem Work From Homemeniadakan belajar tatap muka langsung, diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan mengandalkan jaringan internet.
Baca Juga : Ruangguru Merilis Fitur Ruangkelas Gratis untuk Puluhan Juta Guru dan Siswa
Keksi Girindra Swasti, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Soedirman (Unsoed) menerangkan, beberapa waktu belakangan orang tua dibuat galau oleh wacana diberlakukan new normal pada ranah pendidikan.
Sebagian orang tua menarik napas lega karena anaknya akan kembali bersekolah yang artinya tugas mereka mendidik anak di rumah akan berkurang. Namun, tidak sedikit orang tua yang khawatir dengan penerapan kebijakan tersebut.
Sejatinya, kapan pun anak-anak akan kembali ke sekolah proses pendidikan pada anak harus terus berlangsung, yang membedakan adalah tempat mereka belajar dan dengan siapa mereka belajar.
“Belajar tidak dapat dipandang sebagai proses meningkatkan pemahaman kognitif dan intelektual semata, namun juga mencakup penanaman sikap dan nilai-nilai moral,” papar Keksi.
Baca Juga : Kandungan Gizi Dancow Nutritods Baik Untuk Batita
Keksi menambahkan, pada awalnya anak-anak menyambut gembira kegiatan belajar di rumah, karena mereka dapat bersama orang tua dan memiliki waktu bermain lebih lama.
Namun, tidak banyak anak yang patuh mengikuti anjuran untuk berada di rumah, belajar, bermain dan mengerjakan tugas di dalam rumah. Lama kelamaan anak pun jenuh. Kemudian mereka main ke luar rumah dan orang tua pun marah.
Oleh karena itu kata Keksi, dalam menerapkan sistem pembelajaran di rumah yang harus dipersiapkan bukan hanya pihak sekolah yang mengubah pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran secara online.
Akan tetapi, mempersiapkan orang tua untuk menjadi tenaga pendidik di rumah. Perlu ditanamkan dalam pemikiran orang tua bahwa capaian belajar di rumah bukan sekedar ketuntasan mengerjakan tugas dari sekolah.
Baca Juga : Begini Tata Cara Wisuda Virtual Saat Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
Namun, lebih pada membangun karakter anak melalui pembiasaan. Gunakan kesempatan yang ada untuk menjalin kedekatan lebih dengan anak sehingga dapat membangun ikatan kasih sayang antara anak dan orang tua.
Melibatkan anak dalam melakukan pekerjaan rumah bersama juga memberikan pelajaran besar bagi anak. Melalui aktivitas tersebut anak dilatih keterampilan motorik dan rasa tanggung jawab.Selain itu, jangan lupa memberikan pujian terhadap setiap kebaikan yang dilakukan oleh anak.
Pujian yang diberikan orang tua akan akan membuat anak merasa senang karena dihargai sekaligus memotivasi anak untuk mengulangi perilakunya. Jika ini dilakukan secara konsisten maka akan menjadi sebuah kebiasaan positif. [*]
WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Group dan PT Bandung Infra Investama (Perseroda) resmi menjalin kemitraan untuk mengelola ARTOTEL Kiara Artha Bandung,… Read More
WARTAEVENT.com – Ketapang. Menjelang puncak musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan… Read More
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. ARTOTEL Yogyakarta mempersembahkan acara istimewa Homeground: Magnificent Seven Intimate Fun Trail Run, Minggu (8/11/2024) mendatang, untuk merayakan… Read More
WARTAEVENT.comm – Jakarta. Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 bukan hanya sekadar ajang penghargaan, tetapi juga merupakan upaya pemerintah untuk mendorong… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) sukses menggelar Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, kembali menggelar event Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, yang menampilkan 50 desa… Read More
Leave a Comment