Dinamika Masalah Bisnis yang Sering Terjadi
WARTAEVENT.com – Sumenep. Dalam menjalankan bisnis, pasti adakalanya sebuah masalah datang menghampiri. Banyak pengusaha yang bertahan dan menghadapi masalah tersebut, ada juga yang memutuskan untuk berhenti atau beralih ke bisnis lainnya.
Hal itu diungkapkan, DT Yunanto, Co-Founder AutoSultan Komunitas AutoTrading Forex, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (24/8/2021).
Lanjutnya, masalah dapat menyebabkan kehancuran pada bisnis Anda. Namun, masalah juga dapat membuat bisnis Anda semakin kuat menghadapi tantangan.
“Semuanya tergantung dari cara kita saat menyikapi dan menyelesaikan setiap masalah yang terjadi dalam bisnis,” ujarnya.
Ini beberapa masalah bisnis yang biasanya datang menghampiri, seperti:
- Waktu
Waktu adalah salah satu masalah yang paling sering dihadapi pengusaha. Banyak pengusaha yang tidak bisa membagi waktunya dengan baik sehingga menyebabkan masalah bisnis lainnya seperti telat meeting yang bisa menyebabkan kehilangan klien, atau jatuh sakit karena terlalu banyak memikirkan pekerjaan. Untuk itu, seorang pengusaha harus mulai menerapkan manajemen waktu yang baik dengan mencoba membuat jadwal harian sendiri agar semua rencana pada hari itu dapat berjalan dengan baik.
- Kurang Percaya Diri
Banyak pengusaha yang kurang percaya diri untuk mengakui bahwa ia memiliki sebuah bisnis. Hal ini biasanya terjadi ketika baru memulai bisnis dan bisnisnya masih kecil ataupun belum berkembang. Karena kurang percaya diri inilah pengusaha jadi tidak mudah dikenali orang lain. Padahal dengan percaya diri yang tinggi, Anda secara tidak langsung dapat melakukan branding terhadap diri sendiri sebagai pengusaha yang menjual produk atau jasa tertentu.
- Tidak Adanya Dukungan Keluarga
Beberapa orang masih berpikir berbisnis itu bukanlah zona aman dan bisa memberikan kerugian besar. Hal inilah yang membuat banyak keluarga tidak mendukung anggota keluarganya memulai bisnis. Padahal, dukungan keluargalah yang dapat mendorong Anda menjalankan sebuah bisnis. Jadi, jika Anda belum mendapat dukungan keluarga, matangkan diri Anda sendiri dan fokuslah mengelola bisnis dengan baik. Dengan begitu, keluarga akan melihat Anda serius menjalankan bisnis.
- Perang Harga
Ini adalah masalah yang sering terjadi saat ini. Banyaknya pesaing yang berani memberikan harga lebih murah, membuat Anda ingin menurunkan harga jual. Dengan menurunkan harga, otomatis margin keuntungan yang didapat menjadi kecil. Untuk keluar dari masalah ini, jangan pernah Anda menurunkan harga, tapi cobalah memberikan harga yang cocok sesuai dengan kualitas yang diberikan. Lalu berikan pelayanan yang baik dan membuat pelanggan Anda puas.
- Manajemen Keuangan yang Buruk
Keuangan adalah salah satu hal penting yang harus dikelola dengan bijak untuk kelangsungan perusahaan. Jika keuangan tidak dikelola dengan baik, pendapatan dan pengeluaran tidak akan terkontrol, sehingga bisa menyebabkan kebangkritan. Dengan manajemen keuangan yang baik, Anda dapat dengan mudah membuat perencanaan, memonitor dan mengontrol keuangan, hingga mengatur modal kerja.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (24/8/2021) juga menghadirkan pembicara, H. M. Sabiq Alhadi (Dosen STEBI Sidogiri Pasuruan dan Universitas NU Blitar), Fauzi Effendi (Digital Creative Klinik BUMDes Permprov Jawa Timur), Henry Wahyu Tristanto (District Manager LinkAja Malang), dan Rinanti Adya Putri (Operations Executive at ZALORA Group) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)