Dua Tim Mapala UI Lakukan Ekspedisi dan Eksplorasi di Calon Ibu Kota Negara Indonesia Baru
Warta Event – Jakarta. Guna menjelajahi potensi pariwisata di salah satu wilayah calon Ibu Kota Negara Indonesia yang baru, Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) akan melakukan ekspedisi dan eksplorasi di Kalimantan Tengah pada tanggal 7-25 Agustus 2017 mendatang.
Misi dari Mapala UI ini terbagi atas dua tim. Tim pertama, akan melakukan ekspedisi pertama yaitu panjat tebing di Puruk Sandukui, Desa Harowu, Kecamatan Miri Manasa, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Target utama dari ekspedisi ini, yaitu menjadi tim pemanjat pertama yang berhasil mencapai puncak tebing tersebut. Tim Mapala UI akan melakukan pemanjatan dengan teknik Himalayan di bukit yang belum dijamah tersebut.
Pemanjatan perdana akan dilakukan pada tanggal 10 Agustus, kemudian puncak acara pemanjatan akan dilakukan tanggal 17 Agustus dilanjut dengan upacara kemerdekaan dengan mengibarkan bendera merah putih di puncak tebing yang memiliki bentuk seperti jari telunjuk ini.
Kemudian tim kedua akan melakukan eksplorasi Suku Ot Danum yang tidak jauh dari tebing Puruk Sandukui, atau tepatnya di Desa Hatung, Kabupaten Gunung Mas. Suku Ot Danum adalah salah satu dari ratusan Suku Dayak yang berada di Pulau Kalimantan.
Suku ini bermukim di beberapa tempat di Kalimantan, salah satunya yaitu di dekat tebing tujuan ekspedisi ini, tepatnya di Desa Hatung, Kabupaten Gunung Mas. Dan, Suku Dayak Ot Danum memiliki kaitan budaya yang erat dengan Puruk Sandukui.
Tim Mapala UI akan bertolak dari kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Tim Ekspedisi Tebing Puruk Sandukui akan tiba di bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya pada tanggal 7 Agustus 2017.
Yohanes Poda Sintong (M-954-UI), Ketua Mapala UI 2017 mengatakan, Ia melihat Provinsi Kalimantan Tengah dengan ibukotanya Palangkaraya memiliki potensi pariwisata yang tinggi. Kekayaan alam dan budaya seperti hutan, sungai, tebing, dan beragam suku Dayak bisa menjadi daya tarik wisata yang kuat untuk calon ibukota negara kedepannya.
“Pecinta alam memang perlu bergiat bukan sekedar untuk mengejar prestasi kelompok saja, tapi juga melakukan kegiatan yang dapat berdampak positif bagi masyarakat. Semoga kegiatan ini bisa diterima menjadi masukan yang baik untuk pengembangan pariwisata Kalimantan Tengah,” ujar Yohanes.
Sebagaimana diketahui, Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, dalam kajian pemindahan Ibukota sudah berlangsung dan akan rampung tahun ini. Dalam Beberapa aspek kajian yang dibahas salahsatunya adalah penentuan lokasi. Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah menjadi salah satu wacana lokasi tersebut. [Fatkhurrohim/*]