Hangout

Empat Pondasi Dasar dan Penting Dalam Membuat Secangkir Kopi

wartaevent.com – Jakarta. Bagi penikmat kopi, pasti merasakan setiap teguk dari secangkir kopi yang dicecapnya setiap hari pasti berbeda. Baik secara aroma maupun rasa. Ihwal seperti sangat wajar. Sebab, membuat secangkir kopi dengan aroma dan rasa yang sama memerlukan perlakuan khusus.

Tak jauh berbeda dengan meracik rasa makanan. Jika, salah satu dasar bumbu masakan ada yang terlewatkan maka hancurlah rasa dan aroma makanan tersebut. Pun begitu dengan meracik secangkir kopi. Tampilan kopi boleh terlihat menarik. Belum tentu baik secara aroma dan rasa. Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara atau rumusan agar dapat merasakan secangkir kopi yang penuh aroma dan rasa hasil racikan sendiri.

Handi Rustaman, Barista dari Harris Vertu Jakarta Harmoni, dalam Coffee Workshop, di Voyage Restaurant, (27/07/2019) lalu mengatakan, ada empat pondasi dasar untuk meracik secangkir penuh aroma dan cita rasa.

Baca Juga : Ini Rahasia Racikan Kedai Kopi Legendaris Kong Djie

Pondasi awal, pertama proportion atau perbandingan, yakni membuat takaran kopi dengan takaran air yang seimbang agar dapat tereksstraksi dengan baik. Contoh, takaran kopi dua sendok makan dapat terkestraksi secara tepat dengan air 6 fl oz (180 ml).

Kedua, Grind, adalah menggiling menentukan berapa lama air dan kopi dalam kontak serta berapa banyak rasa yang di ekstraksi. Ketiga, Water. Untuk menghasilkan aroma dan rasa kopi yang baik adalah menggunakan air segar. Pondasi awal yang terakhir yaitu Freshness. Untuk menjaga kualitas aroma dan rasa kopi, jauhkan kopi dari beberapa hal seperti oksigen, cahaya, panas dan kelembaban.

Di luar hal tersebut, kata Handi, ada satu hal lagi bagi seorang barista yang harus diketahui yaitu metode apa yang akan digunakan untuk menghasilkan secangkir kopi. Sebab, setiap alat atau metode pembuatan kopi memiliki takaran yang berbeda-beda. Beberapa metode pembuatan kopi seperti Tubruk, V60, Vietnam Drip, French Pres (coffee press), Syphon, Aero Press, Cold Brew, dll.

Setelah mengetahui empat pondasi, alat serta metode pembuatan secangkir kopi, seorang barista harus mengetahui tahapan selanjutnya yaitu Tasting. Dalam tahapan Tasting ini pun ada empat. Pertama, Aroma. Bau kopi yang pas biasanya sederhana, menarik dan harum.

Baca Juga : Menikmati Secangkir Kualitas Kopi Terbaik dari Tana Toraja

Kedua, yaitu Acidity atau tingkat keasaman. Ini adalah kualitas tajam atau getir. Tapi, bukan dari tingkat pH dari kopi. “Anda dapat merasakan keasaman di sisi dan ujung lidah. Kadang-kadang bagian belakang tulang rahang. Seperti yang anda lakukan ketika merasakan buah jeruk,” terang Handi.

Ketiga, yaitu Body. Adalah rasa ketika kopi masuk kedalam mulut khususnya antara lidah dan langit-langit mulut. Biasanya body yang kental mendapat nilai yang tinggi. Namun body yang ringan juga dapat memiliki rasa enak di mulut. Kopi yang memiliki body yang kental seperti kopi Sumatra atau kopi yang memiliki body ringan seperti kopi Mexico.

Keempat, Flavor. Yaitu, cara merasakan kopi. Merupakan kombinasi antara aroma dan acidity. Karakteristik kopi terdapat di berbagai mulut dan akan menemukan kandungan rasa dari suatu kopi seperti jeruk, kakao, beri dan rasa lainnya. Biasanya rasa tersebut ada jelas dan ada yang halus.

Empat tahapan yang terakhir yaitu cara merasakan secangkir kopi. Pertama, Smell atau aroma. Seorang barista selalu membiasakan mencium aroma kopi sebelum mencicipinya. “Lidah hanya membedakan empat rasa, asin, manis, pahit dan asam. Tapi hidung, dapat mendeteksi ribuan aroma. Caranya, taruh tangananda di atas kopi, kemudian pegang cangkir di dekat hidung selanjutnya hiruplah,” jelas Handi.

Kedua, Slurp atau seruput. Untuk mencicipi kopi yang paling penting dan utama adalah menyeruputnya. Menghirup kopi di seluruh langit-langit mulut dan membiarkan aroma halusnya mencapai hidung.

Baca Juga : Ke Aceh Belum Lengkap Jika Belum ke Kedai Kopi Chek Yuke

Ketiga, Locate. Menemukan rasa. Pikirkan dimana anda mengalami rasa di lidah. Apakah itu di ujung dan atau di samping. Kemudian berapa rasa di mulut dan berat kopi yang anda temukan di lidah.

Terakhir, yaitu Describe atau menggambarkan rasa yang anda temukan dalam kopi. “Sekarang setelah anda mencium dan mencicipi kopi, pikirkan, bagaimana anda akan menggambarkan atau melukiskan dana tau menarasikan tentang aroma, keasaman, body serta rasa. Temukan sensasinya,” pungkas Handi. [*]