WARTAEVENT.com – Yogyakarta. Setelah menorehkan sukses dengan event festival kopi tahun lalu, Komunitas Kop Nusantara (KKN) tengah mempersiapkan Malioboro Coffee Night, pada 1-6 Oktober 2023 mendatang.
Wisnu Imam Birowo, Ketua Komunitas Kopi Nusantara saat ditemui di Yogyakarta, hari Kamis (23/09/2023), menyampaikan terima kasih ke media yang terus membantu memberikan informasi dan edukasi tentang Malioboro Coffee Night selama empat kali penyelengaraan ini.
Baca Juga : Kendi Ireng, Berikan Pengalaman Minum Kopi dengan Cita Rasa yang Unik, Khas dan Tradisional
Malioboro Coffee Night ini tidak saja mengenalkan produk kopi, namun juga nilai-nilai kearifan kopi itu sendiri dan kepedulian untuk lingkungan hidup. Karena itu, sentuhan untuk bekerja sama dengan pihak luar negeri sangat menonjol.
”Saat ini kami juga telah menerima konfirmasi kehadiran Belanda dan Ethiopia untuk hadir”, imbuh Wisnu Birowo.
Selanjutnya Andri, salah satu panitia KKN juga menjelaskan bahwa interaksi dengan publik semakin ditingkatkan. Panitia ingin ada interaksi antara masyarakat dan pegiat industri kopi nusantara. Makanya, event ini penting untuk digelar.
Baca Juga : Kopi Originasi Preanger Ini Menjadi Produk Premium dari Bulerabica dengan Nama ‘Kebun Tua’
Ia menjelaskan bahwa dari 170 tenant yang hadir, sebagian besar berasal dari luar Yogyakarta. Pembagian ini dilakukan agar semakin banyak masyarakat mengetahui cita rasa kopi lokal yang tidak kalah menarik dari kopi pada umumnya.
“Pesertanya berasal Ambon, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Ada yang dari Banten juga. Kami ingin gaungkan pesan, orang-orang harus tahu betapa beragamnya kopi kita,” terangnya.
Sementara itu Anggi Dita, dari seksi penyelenggaraan menambahkan, bahwa Malioboro Coffee Night ini melibatkan peserta dan seniman asal Yogyakarta. “Acara akan dimulai dengan Pasukan Bregodo, menyanyikan lagu Indonesia dan Tarian Aceh”, ujar Anggi Dita.
Baca Juga : Telah Hadir Selama 21 Tahun, Ini Semangat Starbucks Menjadikan Kopi Sebagai Akar dalam Menciptakan Koneksi
Mengingat penyelenggaraan Malioboro Coffee Night bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Yogyakarta yang ke-267, para tamu asing yang diundang Pj. Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo juga akan mengikuti perayaan ulang tahun Yogyakarta di Balikota sebelum mengikuti gala dinner di Menara Kopi.
Bagas Hapsoro, mantan Dubes untuk Swedia dan Lebanon menyatakan, wisatawan yang sedang berlibur di Kota Gudeg akan mengetahui dan langsung dimanjakan dengan sajian kopi Nusantara.
“Yang saya pandang sangat khusus pada kegiatan Malioboro Coffee Night sekarang ini, KKN sebagai panita penyelenggara juga mengundang perwakilan asing. Tidak hanya diundang untuk bicara tentang kopi kita, tetapi juga diajak wisata kopi ke daerah-daerah yang memiliki produksi kopi,” katanya.
Baca Juga : Ini Cara Menjaga Kedaulatan Strategis Kopi Indonesia
Ia menambahkan, ini bagus. Mengingat melalui wisata kopi, para peserta dari pihak asing dapat melihat gambaran positif tentang kopi Nusantara yang memiliki kekhususan dan diakui secara internasional. “Tasting is believing!,” lanjutnya.
Kemudian pada hari kedua akan dibuka diskusi berjudul ‘Improving the Quality of Indonesian Coffee based on Cultural Heritage, Environment and Tourism’. Diharapkan di masa depan Yogyakarta bisa memposisikan diri sebagai Kota Wisata Kopi.
Di Yogyakarta masyarakat maupun wisatawan bisa mendapatkan berbagai hal tentang kopi. Kota Yogyakarta memiliki keunikan, tidak memiliki lahan kopi yang besar, namun memiliki berbagai jenis kopi dari segala penjuru Nusantara.
Bagas juga menyatakan, bahwa diskusi tersebut bakal digelar pada tanggal (02/10/2023) mendatang di Fisipol UGM Yogyakarta. Para peserta akan mendengarkan pandangan masing-masing pihak tentang peranan kopi dari segi ekonomi, kebudayaan dan lingkungan hidup.
Bagas pun menegaskan, peranan diplomasi sangat penting saat ini. Karena mampu membuat kopi mempunyai nilai strategis tidak saja dari ekonomi tetapi juga harkat kemanusiaan dan kebudayaan.
Baca Juga : Ada Lelang Kopi Terbaik Hasil Kurasi dari Jogja Coffee Week
Dalam kaitan itu pengakuan UNESCO tentang Yogyakarta sebagai ‘Sumbu Filosofi Yogyakarta’ dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama akan nilai-nilai universal yang diperlukan, untuk menciptakan dunia baru yang lebih baik di masa depan. [*]
- Editor : Fatkhurrohim