TTC Travel Mart 2017 Menunjukan Tren Positif
Warta Event – Jakarta. Grafik peningkatan terus ditorehkan oleh TTC Travel Mart yang memasuki tahun ke 27 penyelenggaraan. Di tahun 2017 ini bursa wisata independen yang digelar setiap dua tahun sekali di dua lokasi berbeda ini mampu mendatangkan pengunjung bisnis sebanyak lebih dari 1040 orang.
Secara rinci, Tedjo Iskandar, Founder TTC Travel Mart, mengatakan, TTC Travel Mart yang diselenggarakan di Redtop Hotel, pada hari Senin (11/09/2017) lalu mencatat, total ada 1020 pengunjung bisnis.
Kemudian untuk penyelenggaraan di Grand Mercure, pada hari, Rabu (13/09/2017) kemarin ada lebih dari 20 travel agent. “Penyelenggaraan TTC Travel Mart di dua tempat ini diharapkan memberi kontribusi atas peningkatan kunjungan wisata dan menambah jejaring bisnis biro perjalanan.
Tahun lalu, dalam buku laporan TTC Travel Mart tercatat sebanyak 150 seller dan 642 buyer di Jakarta. Kemudian untuk yang di Kota Surabaya, Jawa Timur tercatat ada 122 seller dan 249 buyer.
Dijelaskan oleh Tedjo, mereka (seller dan buyer) yang selalu mengikuti TTC Travel Mart memang terbukti paling effektif dan menghasilkan transaksi. Dan pangsa pasar Indonesia sangat besar dan potential.
TTC Travel Mart rutin diselenggarakan dua kali dalam setahun untuk menyambut liburan sekolah, liburan Lebaran dan liburan akhir tahun. Kali ini merupakan untuk ke 27-kalinya secara beruntun selama 14 tahun.
Konsep “Buyer Meet Seller“ yang diaplikasi dengan informal Table Top. Kelompok Seller TTac Travel Mart didominasi oleh Land Operator, Hotel, Tourist Resort, Cruise, Asuransi, Tourism Boards dari mancanegara dan Nusantara.
Dan TTC Travel Mart, sudah diselenggarakan di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Balikpapan dan Philippine – Manila dan Cebu. Buyer dari seluruh travel agent dari seluruh Nusantara.
Hal yang menarik dari setiap penyelenggaran dan telah menjadi ciri khas dari TTC Travel Mart adalah independen dan selalu dikonsep table top dengan free appointment. Upaya ini dilakukan agar pertemuan business to business (BtoB) ini berhasil secara maksimal.
“Untuk mengoptimalkan, saya selalu menyarankan berkali-kali agar para seller lebih pro aktif untuk menindaklanjuti hasil dari kerjasama yang telah disepakati dari awal. Sehingga manfaat mengikuti bursa wisata ini lebih optimal,” pungkas Tedjo. [Fatkhurrohim/*]