WARTAEVENT.com – Jailolo. Ekspedisi Gunung Gamkonora adalah nafas panjang di atas punggung Halmahera Barat, jejak pendaki dan doa berbalut petualangan yang tak terlupakan dalam hidup.
Langit Jailolo siang itu terlihat bersih, berwarna biru dan awan putih tipis melengkapi lanskap cakrawala yang indah kala menyambut 50 orang pendaki yang menjadi peserta dalam Ekspedisi Gunung Api Gamkonora.
Baca Juga : Enam Alasan Gunung Parang Purwakarta Tepat untuk Pendaki Newbie!
Berbalutkan apparel lengkap pendakian gunung serba hitam, terlihat pendaki mendapat briefing dari ranger sebelum melakukan pendekaian. Nafas panjang dari para pendaki mulai menyeruak lirih, sebagai tanda bahwa petualangan di alam akan dimulai.
Dipilihnya Gunung Api Gamkonora dengan ketinggian 1.635 meter di atas permukaan laut (mdpl), bukan tanpa alasan untuk menantang adrenalin para pendaki sebagai rangkaian event Festival Teluk Jailolo yang berlangsung dari tanggal 28-31 Mei 2025.
Kepala Bidang Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Halmahera Barat, Haris Atid, Kamis, (29/5/2025), di pintu gerbang pos awal pendakian, menjelaskan langkah pertama menuju puncak tertinggi di Gunung Api Gamkonora bukan sekadar pendakian, ini adalah perjalanan spiritual, budaya, dan cinta pada tanah Maluku Utara.
Gunung ini mendadak populer dikalangan pendaki, karena viral dijadikan materi video prommosi Kementerian Pariwisata saat diputar di Bursa Pariwisata di Dubai, Timur Tengah. Fakta dibalik layer, ternyata proses shooting video berlangsung di bulan Ramadhan, dan semua kru tetap menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga : Menaklukan Puncak Gunung Pesagi dengan Navigasi Digital, Ini Catatan dari ASIDEWI Buat Para Pendaki
Mereka menahan lapar, haus, dan lelah, demi menangkap secuil surga yang tersimpan di utara pulau ini.“Waktu itu kru sedang puasa. Tapi mereka tetap semangat mendaki, karena tahu apa yang mereka bawa dari atas gunung ini akan sampai ke Dubai,” tutur Haris.
Gamkonora bukan sekadar gunung api aktif. Ini adalah ikon alam Halmahera Barat yang memiliki lanskap alam yang tidak bisa ditemui di pegunungan lain di Indonesia. Pemandangan kaldera megah, danau alami yang mengalir bak air terjun, serta lanskap batuan kars yang menyerupai pegunungan di Finlandia, wilayah Skandinavia, Eropa Utara.
Baca Juga : Gelar Pendakian ke Kalimantan Barat, Mapala UI Kampanyekan #PendakianNetralKarbon
“Gunung ini sangat unik. Selain indah, suasananya berubah di setiap musim. Di musim hujan berkabut misterius, di musim panas terbuka dan menyilaukan,” tambah Haris.
Rute Menantang dan Indah
Dari pos 1 ke pos 3, jalur pendakian membelah kebun-kebun dan pohon produktif serta hutan hijau yang masih alami. Pepohonan tua yang masuk dalam daftar pelestarian Dinas Kehutanan berdiri kokoh, seolah menyambut setiap langkah. Alang-alang dan rumput perdu tumbuh liar, memberi kesan magis pada jalur yang dilalui.
Baca Juga : Lepas Rasa Jenuhmu, Ke Gunung Papandayan, Yuk!
Tapi perjalanan sesungguhnya dimulai di antara pos 4 dan 5. Di sinilah nyali diuji. Jalur semakin menanjak, terjal, dan dibumbui rintangan alami berupa batang-batang pohon besar yang roboh melintang. Tak ada tali atau tangga—semua harus dilewati dengan insting, perhitungan matang, tenaga, dan tekad.
Namun kelelahan itu terbayar lunas saat di puncak gunung yang menyibakkan rahasianya. Kaldera Gamkonora, terllihat begitu mempesona. Airnya bening. Udara sejuk memeluk tubuh yang basah keringat. Di kejauhan, tampak danau kecil dengan aliran deras yang menyerupai air terjun, membentuk lanskap yang nyaris surealis.
Meski potensinya besar, Haris mengakui bahwa saat ini justru Travel Agent dan Travel Online (TA/TO)) dari luar Halmahera Barat—khususnya dari Ternate dan Makassar—yang paling aktif mengemas dan menjual paket wisata pendakian Gamkonora.
Baca Juga : Jalur Loteng Dibuka Bagi Para Pendaki Gunung Rinjani
“Pemain lokal belum banyak. Kalau pun ada, biasanya bersifat privat. Wisatawan langsung kontak penduduk setempat untuk jadi pemandu,” jelasnya.
Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi warga Halmahera Barat untuk mulai membangun ekosistem pariwisata yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Ekspedisi Gunung Gamkonora menjadi rangkaian Festival Teluk Jailolo 2025, sebagai wajah pariwisata Halmahera Barat. Tujuannya jelas, tak hanya menyuguhkan pertunjukan budaya di daratan, tapi juga mengenalkan lanskap luar biasa di balik gunung dan hutan.
Baca Juga : Tiga Ranu Penuh Pesona di Kaki Gunung Semeru
“Wisatawan bisa mendaki dulu, lalu menikmati acara puncak Festival Teluk Jailolo. Kami ingin memberikan pengalaman utuh—alam, budaya, dan interaksi dengan masyarakat lokal,” tutup Haris.
Gamkonora bukan sekadar destinasi. Ini adalah perjalanan jiwa. Setiap batu yang dilompati, setiap akar yang dilangkahi, adalah bagian dari cerita panjang tentang Halmahera yang sedang bangkit. Dalam sunyi kabut dan gemuruh napas, setiap pendaki menyatu dengan tanah, udara, dan langit.
Baca Juga : Gunung Bukan Tempat Sampah !!!
Jika ingin tahu rupa Indonesia yang belum dijamah kamera, datanglah ke Gamkonora. Langitnya luas. Heningnya suci. Dan di ujung pendakian, akan kalian temukan Indonesia dalam bentuk yang paling murni. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian sudah install aplikasi WhatsApp ya.
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Thy Kartini dan Trisnawati