Fenomena Childfree, Ternyata Ini Alasannya
Ada beberapa hal yang menjadi alasan di balik keputusan tersebut. Salah satunya ialah faktor pergaulan. Faktor lain yang mendasari keputusan tersebut, misalnya pengalaman traumatis.
Rahma menuturkan, pergaulan dengan mudah mempengaruhi cara berpikir seseorang, bahkan bisa membentuk suatu prinsip yang sebelumnya sama sekali tak terpikirkan.
Baca Juga : ProXmask, Masker yang Diklaim Mampu Menonaktifkan SARS-CoV-2
Namun bisa saja, beberapa orang lainnya memang disarankan untuk childfree. Hal ini terjadi ketika seseorang disarankan tidak memiliki anak jika dalam kondisi medis tertentu, saat memiliki anak justru bisa membahayakan keselamatan di sisi ibu.
Dengan kondisi medis riskan, lanjut Rahma, tentu juga dapat mempengaruhi mental ibu dan keluarganya jika dipaksakan memiliki anak. Dalam keadaan seperti ini, memilih childfree merupakan keputusan berdasarkan kondisi sehat.
Baca Juga : Ini Momen Romantis Presiden Xi Jinping dan Istri di Festival Qivi
Ada juga keputusan childfree yang didasarkan pada keinginan bersama pasangan dan telah menjadi kesepakatan bersama. Alasan lainnya bisa jadi karena belum siap menjadi orang tua, dan masih ingin meniti karir serta menikmati kehidupan sendiri. [*]
- Penulis : Melati Asthina – Anggota Perempuan Indonesia Satu
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo Utama : freepik