Categories: Travel

FGD GIPI: “Harmonisasi dan Sinergi Industri Pariwisata”

Warta Event – Jakarta. Sebagai upaya membahas sejumlah permasalahan spesifik yang terkait bagaimana meningkatkan penjualan produk pariwisata Indonesia ke mancanegara, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema “Harmonisasi dan Sinergi Industri Pariwisata” pada hari ini Selasa (7/3/2017) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Kegiatan FGD GIPI dalam rangka mendukung target kunjungan 15 juta wisman tahun ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kegiatan penjualan produk wisata secara maksimal. Sebab, dalam dua tahun terkahir, kegiatan branding dan advertising telah dilancarkan oleh Kemenpar secara global dan massif.

Didien Junaedy, Ketua Umum GIPI mengatakan, Kemenpar telah berhasil membangun citra dan persepsi global terhadap destinasi Indonesia. Untuk itu, tahun ini sebagai momentum untuk melakukan selling the products dalam upaya mencapai target pariwisata nasional.

Guna mengurai permasalahan pariwisata nasional, FGD GIPI membagi dua bahasan dalam dua sesi. Pada sesi pertama membahas peluang dan tantangan kolaborasi pelaku industri dan Kemenpar serta Industri dan Deregulasi Industri Pariwisata.

Sementara itu, Arief Yahya, Menteri Pariwisata yang membuka FGD GIPI ini mengingatkan agar pelaku industri pariwisata tentang pentingnya menjaga kualitas layanan serta harus bisa berkompetisi dengan standar internasional. Tourism, kata Menpar, adalah service  industry. Jika hendak menjadi global player harus menggunakan global standard.

Dalam kesempatan FGD tersebut, Arief pun mendorong pelaku industri pariwisata aktif menjual produk-produk wisata untuk meningkatkan jumlah wisman. “Melalui sales promotion, sales mission, fam-trip dan semacamnya yang diselenggarakan oleh pemerintah,” terang Menpar.

Ditambahkan Arief, ia mendorong  pelaku industri pariwisata untuk bisa inovatif dan menciptakan terobosan-terobosan di tengah keterbatasan. ”Saat ini pemerintah hanya mampu menyediakan 30 persen anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan amenitas. Karena itu private sectors silakan mengembangkan bisnis di amenitas dan atraksi,” tutupnya. [Fatkhurrohim]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Swiss-Belresort Dago Hadirkan Liburan Akhir Tahun Spektakuler

WARTAEVENT.com – Bandung. Menjelang pergantian tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage Bandung kembali meramaikan musim liburan dengan konsep megah bertajuk “7 Wonders… Read More

3 minutes ago

Rooftop 90’s Party: Malam Tahun Baru Penuh Nostalgia Bersinar

WARTAEVENT.com – Jakarta. Ingin menutup 2025 dengan sentuhan nostalgia yang hangat dan penuh warna? Aston Kemayoran City Hotel menyuguhkan pesta… Read More

2 hours ago

Aksi Cepat Starbucks Bali Setelah Banjir Terjang Tiga Kabupaten

WARTAEVENT.com – Bali. Hujan tanpa henti yang mengguyur Bali pada September 2025 menyebabkan banjir besar di Badung, Denpasar, dan Gianyar.… Read More

1 day ago

ARTOTEL Group Raih Sertifikasi GSTC, Tonggak Baru Pariwisata Berkelanjutan

WARTAEVENT.com – Jakarta. ARTOTEL Group menorehkan pencapaian besar dalam industri perhotelan Indonesia dengan menjadi operator hotel lokal pertama yang berhasil… Read More

1 day ago

Kembali Terpilih Menjadi Ketum STFC, Andrianto Soedjarwo Ingin Perkuat Kolaborasi dan  Ekosistem Bisnis

WARTAEVENT.com – Jakarta. Usai menyisihkan dua kandidat calon ketua umum; Andik Widyarianto dan Adrian Dwitomo, akhirnya Adrianto Soedjarwo menang dalam… Read More

2 days ago

Seaside Festive Symphony: Orkestra, Jazz, Warisan Budaya Bertemu di Malam Tahun Baru

WARTAEVENT.com – Jakarta. Jika Anda membayangkan pergantian tahun yang elegan, penuh musik dan rasa, InJourney Hospitality menyiapkan jawaban: Seaside Festive… Read More

3 days ago