News

Generasi Milenial Harus Bijak Bermedia Sosial

WARTAEVENT.COM,Kab. Bangkalan – Di era globalisasi ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi. Hanya dalam satu genggaman, seluruh manusia di muka bumi kini bisa dengan mudahnya bertukar informasi, mengakses gambar atau video, hingga pengetahuan baru tanpa celah.

“Beberapa media sosial yang kita gunakan karena kemudahannya adalah Instagram, Twitter, YouTube, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Saking mudahnya, kita jadi sering lupa diri dan malah menghabiskan waktu dengan scrolling medsos,” ujar Victoria Nurvita, Key Opinian Leader & Founder VIZI Space, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (27/7/2021).

Lanjutnya, di samping itu, sekarang marak pula terjadinya penyalahgunaan media sosial seperti penyebaran hoaks, penyebaran ujaran kebencian, dan hal-hal fatal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak. Khusus generasi milenial bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

“Generasi milenial harus lebih bijak bermedia sosial. Walaupun sekarang sudah bijak, harus lebih bijaksana lagi dalam bermedia sosial,” katanya.

Ia menjelaskan ada dua dampak yang bemanfaat dan tidak bermanfaat terkait penggunaan media sosial. Kaum milenial pun diharapkan bisa menghindari yang tidak bermanfaat tersebut. Pasalnya, informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Hal ini yang membuat kaum milenial harus lebih bijak dalam menyaring informasi di media sosial dengan tidak ikut menyebarkan berita bohong.

“Oleh karena itu, kaum milenial harus bisa mengelola informasi itu dengan baik. Jangan disalahgunakan,” ujarnya.

Saat ini banyak orang yang menyalahgunakan media sosial dengan menyebarkan berita bohong untuk mencari keuntungan. Hal inilah yang mengharuskan para generasi muda untuk bisa berperan menangkal berita hoaks dengan tidak ikut menyebarkan berita bohong tersebut.

“Generasi milenial harus punya kemampuan menyaring informasi. Jangan semua informasi kita ambil atau kita sebarkan yang masuk ke ponsel kita. Dalam hal ini masyarakat harus mendapat edukasi dan literasi secara masif atas bahayanya berita hoaks sehingga nanti bisa melahirkan sikap kritis dan kehati-hatian dalam menyerap arus informasi, serta mengarahkan masyarakat untuk menggunakan media sosial secara cerdas dan bijaksana,” ungkapnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (27/7/2021) juga menghadirkan pembicara Dhoqi Dofiri (Dosen IAI NATA Sampang & Founder Dolovis), Muzakki (Dosen Universitas Wijaya Putra), Aryo Hendarto (Founder Sajiwa & Caritempat.id), dan Dr. Achmad Rizal (Dosen dan Peneliti Telkom University).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *