Gila, Domba Asal Desa Tlilir Ini Ditawar Rp100 Juta Belum Mau Dilepas
Kades ini pun menambahkan, dengan beternak domba artinya warga desa yanglangsung menghadap puncak gunung Sumbing ini dapat menopang perekonomiannya dikala hasil panen tembakau kurang menguntungkan.
Baca Juga : Desa Tlilir Membangun Kemandirian Desa Menjadi Kampung Mbako
“Dari Festival Domba ini pun kami dari pemerintah desa dan kelompok tani berharap wawasan, dan edukasi masyarakat tentang ternak domba semakin bertambah tiap tahunnya,” tambahnya.
Dampak Ekonomi bagi Warga
Festival Domba tahun ini diikuti oleh 204 peserta dan selain dari Kabupaten Temanggung beberapa peserta lainnya berasal dari kabupaten seperti, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Baca Juga : HAM Overland de Java, Wisata Seru Dimasa Pandemi
Kehadiran para peserta lintas kabupaten tersebut, ternyata mendatangkan berkah bagi para pelaku UMKM di Desa Tlilir. Sekitar 40 pelaku UMKM yang turut ambil bagian dalam festival domba itu.
Dan masing-masing pelaku UMKM mengaku mendapat penghasilan Rp4 juta. Ini artinya, di desa Tlilir saat menggelar festival domba telah terjadi perputaran rupiah mencapai Rp160 juta.
Baca Juga : Pak Tomo, Marketing Kopi Robusta Banjir Order Dimasa Covid-19
Bondan, salah satu peserta dari Condong Catur, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menyatakan, harus diakui festival atau kontes domba ini dapat menjadi pemantik pergerakan ekonomi, terutama dari kalangan peternak domba. “Akan semakin bagus lagi jika ada festival sejenis untuk sebagai pembanding,” terangnya. [*]
- Editor : Fatkhurrohim