Go Digital, Jarimu Pesonmu
Warta Event – Yogyakarta. Persepsi postif media sangat menentukan keberhasilan pariwisata nasional yang tahun ini mentargetkan 15 juta wisman dan naik menjadi 20 juta wisman pada 2019.
Dalam Workshop bertajuk Sosialisasi Kebijakan Kementerian Pariwisata Bagi Para Jurnalis Joglosemar di Sheraton Mustika, Yogyakarta beberapa hari yang lalu, Ukus Kuswara, Sekertaris Menteri Pariwisata mengatakan, peran jurnalis sangat besar dalam hal ini.
“Karya para jurnalis yang membuat wisman banyak datang merupakan perbuatan ibadah. Saya menyebut karya para jurnalis ini sebagai ‘jarimu adalah pesonamu,” kata Ukus Kuswara ketika membuka sekaligus menjadi pembicara dalam workshop.
Ukus Kuswara mengatakan, pemerintah menetapkan pariwisata sebagai leading sector karena kegiatan pariwisata merupakan cara yang paling mudah, murah, dan cepat untuk meningkatkan devisa, PDB, dan menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.
Kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu, kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan Pentahelix.
“Kerjasama semua unsur pariwisata sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” kata Ukus Kuswara.
Sementara itu, Sri Purnomo, Bupati Sleman, menjelaskan, persepsi positif media harus terus diciptakan oleh kalangan jurnalis bukan sebaliknya mencari hal-hal negatif yang berdampak luas terhadap pariwisata yang di dalamnya menjadi sumber penghidupan masyarakat, kelompok usaha kecil dan menengah dan homestay desa wisata.
“Saya sangat setuju persepsi positif media harus terus diciptakan. Kemajuan pariwisata di Kabupaten Sleman karena peran media. Kabupaten Sleman fokus pada pengembangan homestay, saat ini dari 31 desa wisata, 10 desa wisata di antaranya memiliki homestay sebanyak 300 unit,” terang Bupati Sleman.
Media belakangan ini, Kata Sri Purnomo, gencar menginformasikan homestay dan obyek-obyek baru sekitar Prambanan Sleman. Melalui tulisan-tulisan yang menarik membuat kunjungan wisman ke Indonesia semakin meningkat dan dampaknya lapangan kerja tercipta luas dan kesejateraan semakin dirasakan masyarakat.
Kegiatan workshop diikuti 50 jurnalis media cetak, online, dan elektronik dari Semarang, Yogyakarta, Solo dan Magelang (Forum Wartawan Joglosemar) dan Pengurus Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) Jakarta.
Usai mengikuti workshop para peserta mendapatkan kesempatan mengunjungi desa wisata Pentingsari Sleman yang berhasil memberdayakan masyarakat desa dengan membangun usaha homestay dan sudah menerapkan go digital. [Wendi/Fatkhurrohim]