Gunakan Identitas Palsu di Ruang Digital Bolehkah?
WARTAEVENT.com – Ponorogo. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Ponorogo pada hari ini Rabu (06/10/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Ir. Andre Parvian Aristio, S.Kom., M.Sc., Ranny Afandi, SP, Nurhana Marantika, M.A, Pradipta Nugrahanto dan Jeanny Julia (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Tinggalkan Jejak Digital Yang Baik”. Dan diikuti oleh 199 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Ir. Andre Parvian Aristio, S.Kom., M.Sc. adalah, agar aman di dunia digital, apakah kita boleh menggunakan identitas palsu agar identitas asli kita aman.? Jika tidak boleh, lalu bagaimana menyiasatinya.?
Lalu Ketika kita sudah auto simpan password di web apakah itu aman? Sedangkan itu sudah meninggalkan jejak. Kalau tidak aman tetapi sudah terlanjur autosave bagaimana cara menanggulanginya.?
Dan pada saat itu Ir. Andre Parvian Aristio, S.Kom., M.Sc. langsung memberikan jawaban, tergantung apa tujuan anda, kalau di forum yang banyak unknownnya dan untuk tujuan baik tidak apa-apa.
Selama kita lakukan hal positif kenapa harus takut. Usahakan untuk terlihat dan jangan jadikan kebiasaan auto simpan password anda lakukan karena ini bisa bahayakan diri anda. Aman atau tidak di dunia digital itu relative karena memang selalu ada celah.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]