Hal ini Penting Dilakukan Untuk Lindungi Jejak Digital Kita
WARTAEVENT.com – Bandung. Saat berada di ruang digital kita akan banyak meninggalkan jejak digital. Mulai dari apa yang kita cari di mesin pencarian, apa yang kita dengar dan tonton di aplikasi hiburan streaming, konten apa saja yang kita like di media sosial.
Bahkan komentar apa saja yang ditinggalkan di posting-an orang dan masih banyak jejak digital lain yang kita tinggalkan saat mengakses media digital. Untuk menghindari jejak digital kita disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan menjaga agar jejak digital agar selalu positif.
Novi Hidayati Afsari, dosen UIN sunan Gunung Djati Bandung mengatakan, caranya ialah tidak sembarangan memakai Wi-Fi. Biasanya teman-teman mahasiswa ada istilah fakir Wi-Fi karena mereka membutuhkan jaringan internet sementara terkadang kuota terbatas. Jadi selalu mencari Wi-Fi di manapun, di kafe, di tempat umum, melakukan tethering orang yang tidak dikenal.
“Saya mencoba mencari tahu pada aplikasi khusus untuk pemilik Wi-Fi. Ternyata kita bisa tahu siapa saja yang menggunakan Wi-Fi, apa saja yang dibuka orang yang menggunakan Wi-Fi. Itu bahayanya jika ada hal-hal privasi seperti memasukkan PIN atau password dan sebagainya bisa dilacak lewat Wi-Fi yang sama. Usahakan saat kita menggunakan Wi-Fi benar-benar terpercaya,” jelasnya di webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (08/10/2021) pagi.
Kemudian jangan berselancar ke situs yang tidak aman, jangan sampai kita terjebak ke situs-situs yang tidak aman karena yang terjadi nanti dapar terkena phishing atau pengambilan data. Kita tidak menyadari adanya https, http dan gambar gembok. Sebenarnya itu menandakan aman atau tidak aman situs yang kita buka itu.
“Ketika ada gambar gembok nya berarti itu adalah situs yang aman jadi mulai dari sekarang saat kita mencari sesuatu di mesin pencarian Google lalu tersedia banyak pilihan website yang menemukan kata kunci yang kita cari. Yang harus kita lakukan adalah kita masuk dalam situs yang aman didepan alamat link ada https atau gambar gemboknya,” jelasnya.
Hindari aitus yang terlalu banyak iklan karena dari iklan itu bisa jadi iklan yang menjebak mengandung penipuan. Perhatikan kalimat yang digunaka, jangan-jangan kalimat yang digunakan tidak sesuai aneh. Jangan hanya percaya atau pada judul yang sangat menarik, padahal isinya tidak sesuai dengan judulnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (08/10/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara, Ignasius Wisnu (Channel Manager ABB Indonesia Robotic), Made Sudaryani (Managing Director D&D Consulting), Virginia Aurelia (Founder Divetolive), dan Deya Oktarissa sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)