WARTAEVENT.COM, Kab. Blitar – Istilah konten sering disebutkan dalam media sosial. Konten itu sendiri dapat berupa gambar, video, maupun tulisan yang bisa disebarkan ke berbagai media sosial dan dikonsumsi langsung oleh audiens. Dengan kehadiran konten, audiens dapat mengakses informasi yang dibutuhkan secara leluasa.
Hal itu diungkapkan, Mohammad Rofiuddin, Owner CV. Toserba Pesantren & Praktisi Digital Marketing, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (04/10/2021).
Ia mengatakan, sekarang ini konten tak hanya dibuat untuk keperluan dagang saat promosi saja, tapi juga digunakan banyak orang khususnya kalangan milenial agar menarik perhatian pengguna media sosial. Setiap perjalanan hidup pastinya akan mengikuti perkembangan zaman agar menjadi orang yang lebih maju di masa depan. Sama halnya dengan pembuatan konten di media sosial.
“Pilih pembahasan tema konten yang selalu mengikuti perkembangan, seperti fesyen, otomotif, kecantikan dan lainnya. Lakukan research terlebih dahulu sebelum membuat konten agar isi konten up to date dan dapat dipercaya oleh khalayak,” terangnya.
Sebelum konten diterbitkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar konten yang disebarkan mampu menjangkau lebih banyak audiens, di antaranya:
Percayalah konten yang berantakan pada media sosial tidak akan menarik perhatian banyak orang. Untuk menarik perhatian, maka mulailah memikirkan konsep seperti apa yang akan ditampilkan. Ingat semakin menarik konsep yang ditampilkan, tentunya akan semakin banyak orang yang menyukainya. Biasanya konsep yang paling sering digunakan adalah mulai dari mengulas kuliner, make up, olahraga, traveling dan masih banyak lagi.
Seringkali orang yang ingin berbagi informasi mengabaikan target pengikutnya. Target ini tentunya juga disesuaikan dengan konsep yang sudah dibuat sejak awal. Bila konsepnya mengenai make up maka targetnya wanita dari kalangan remaja hingga dewasa yang tentunya menyukai dunia make up, sedangkan kuliner bisa menargetkan banyak orang baik wanita dan pria dan sebagainya. Lakukan survei kecil-kecilan agar Anda bisa memenuhi kebutuhan informasi target. Selain itu juga, ini akan membuat menggaet target lebih banyak lagi.
Sah-sah saja jika Anda menggunakan berbagai media sosial mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, YouTube untuk menyebarkan konten. Namun, akan lebih baik apabila konten yang disebarkan fokus pada satu atau dua jenis media yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, selain memudahkan Anda untuk membuat konten yang maksimal, cara tersebut juga akan membantu dalam mengontrol penyebaran konten.
Walaupun jumlah orang yang mengikuti akun media sosial semakin bertambah, sebaiknya jangan langsung berpuas diri. Ingat, jumlah pengikut Anda bisa saja berkurang bila lalai mempertahankan konsep yang menarik, apalagi sampai menumpulkan kreativitas untuk menyebarkan konten.
Konten yang dicari pengguna media sosial adalah konten yang berkualitas. Selain informatif, konten juga harus lebih kreatif, unik, dan eye catching apalagi jika didukung dengan gambar atau video yang bagus pula. Teruslah asah kemampuan dalam menciptakan berbagai ide, kreatif dan lainnya demi memenuhi kebutuhan informasi target media sosial Anda.
Ada momen tidak bisa berpikir secara jernih sehingga ide-ide kreatif tidak tersalurkan dengan baik, padahal Anda harus menerbitkan konten secara rutin. Dalam situasi seperti ini, janganlah ada niatan untuk menjiplak konten atau karya orang lain. Ini tentunya akan menimbulkan banyak masalah, selain bisa digugat karena telah melanggar hak cipta, Anda juga bisa kehilangan para pengikut yang sudah dibangun dari nol karena reputasi sudah jelek.
Sebagai penerbit konten, Anda pasti penasaran terhadap reputasi konten yang disebarkan, apakah berjalan baik, ada peningkatan atau bahkan justru menurun? Saat ini, Anda bisa menggunakan website gratis untuk mengetahui reputasi sebuah konten, seperti Google Analytics.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (04/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Ryzki Hawadi (CEO Attention Indonesia), Dian Nurawaliah Sonjaya (CEO & Founder Maleeha Skincare), dan Diana Aletheia Balienda (Fasilitator Kaizen Room).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Group dan PT Bandung Infra Investama (Perseroda) resmi menjalin kemitraan untuk mengelola ARTOTEL Kiara Artha Bandung,… Read More
WARTAEVENT.com – Ketapang. Menjelang puncak musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan… Read More
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. ARTOTEL Yogyakarta mempersembahkan acara istimewa Homeground: Magnificent Seven Intimate Fun Trail Run, Minggu (8/11/2024) mendatang, untuk merayakan… Read More
WARTAEVENT.comm – Jakarta. Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 bukan hanya sekadar ajang penghargaan, tetapi juga merupakan upaya pemerintah untuk mendorong… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) sukses menggelar Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, kembali menggelar event Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, yang menampilkan 50 desa… Read More
Leave a Comment