Motif Satriyan Batik Gedog, Mengajak Kembali ke Era Rustic Abad ke-15
wartaevent.com – Jakarta.Denny Wirawan, Fashion Designer, melalui brand BaliJava, saat menggelar show-nya di Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF), Senin (19/08/2019) kemarin, seolah mengajak para fashionista kembali masa lampau yang elegan.
Seluruh koleksi Denny Wirawan yang diperkenalkan hari itu mengangkat temaRustic. Harus diakui, disinilah kepiawaian Denny yang selalu mengangkat wastra nusantara menjadi fashion yang terlihat glamour dan elegan dimana era rustic ini berjaya.
Baca Juga : Radiance From The East, Menyulap Songket Menjadi Outfit Elegan
Serangkaian koleksi bernuansa rustic ini ditampilkannya dengan memadukan beberapa motif batik yang dikombinasikan dengan embroidery dan beads di setiap Outfitnya. Selain itu, koleksinya kali ini sarat dengan garis atau potongan tailoredseperti outeryang berpadu manis dengan bawahan bervolume ataupun transparan.
Rustic Looki,yang sudah ada zaman Yunani kuno atau tepatnya di masa 500 SM ini memang memiliki karakter yang kental, natural dan simpel. Sebab rustic,terinspirasi dari gaya masyarakat pedesaan. Diangkat dari kisah seorang petani yang hidup penuh dengan kesederhanaan, keramahan, dan bersahaja.
Denny, menemukan karakteristik ini ada dalam diri kain Batik Gedog yang berasal dari Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Batik tulis tradisional ini hanya terdapat di satu kecamatan di Tuban, yakni Kerek. Beberapa desa penghasil batik tulis ini diantaranya adalah Margirejo, Gaji, Kedongrejo dan Karanglo.
Baca Juga : Lurik Akik, Ketika Wastra Nusantara Merangsek ke Market Global
“Keistimewaan Batik Gedog Tuban ini bukan hanya pada proses pembuatannya saja, tetapi juga terdapat pada Motifnya seperti Ganggeng, Kembang Randu, Kembang Waluh, Cuken, Melati Selangsang, Satriyan, Kijing Miring, Likasan Kothong, Guntingan, Kenongo Uleran, dan lainnya,” ungkap Denny.
Untuk Fashion Show “Kain Negri” di JFFF 2019 kali ini Denny Wirawan menampilkan koleksi “Satriyan”. Satriyan berasal dari salah satu nama motif batik Gedog Tuban yang berarti seorang Kasatria.
Satriyan, mengisahkan tentang perjuangan masyarakat Jawa Timur khususnya daerah Tuban yang masih mengandalkan hidup dari Pertanian sekaligus menjadikan pekerjan Menenun dan Membatik sebagai mata pencaharian sampingan serta selalu mengupayakan untuk hidup selaras dengan alam.
Motif Batik Gedog pertama kali dibawa langsung oleh Laksmana Cheng Ho dari Tiongkok pada abad Ke-15 (1407-1408) dimasa pemerintahan Majapahit. Itu sebabnya, nuansa China dari batik ini sangat kental. Ini dapat dibuktikan dengan dari gambar burung Hong yang kemudian menjadi ciri khas batik tersebut yang kemudian dikenal menjadi Motif Lokcan.
Baca Juga : Tentang “Rasa” Jenahara Terhadap Hello Kitty
Benang merah dari rusticjaman Yunani kuno dan masyarakat pedesaan di Kecamatan Kerek, Tuban, penghasil batik tulis tradisional ini mampu ditampilkan Denny Wirawan secara apik dalam outfit-nya yang terlihat elegan dan glamour.
Denny pun tidak meninggalkan karakteristik rusticyang dapat dikenakan saat santai, sederhana dan sedikit longgar. Warna natural dari elemen kebun seperti hijau, cokelat, putih dan hitam menjadikan outfit-nya semakin unik.[*]