News

Hati-hati Maraknya Hoaks disekitar Kita!

Business photo created by creativeart - www.freepik.com

WARTAEVENT.com – Makassar. Banjir informasi di era internet sekarang ini membuat publik sulit membedakan mana informasi yang benar dan mana kabar yang palsu atau hoaks. Oleh karena itu, wajib untuk menyaring setiap informasi agar tidak terlibat dalam penyebaran kabar bohong yang berpotensi melanggar hukum.

Demikian yang dibahas dalam webinar bertema “Bijak dalam Menerima Informasi! Saring Sebelum Membagikan” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Rabu (20/7), di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagai narasumber adalah Konten Kreator comhub.id dan Dosen UPRI Makassar Andi Asy’hary J. Arsyad; Dosen Universitas Fajar Mariesa Giswandhani; dan Indahkus selaku KOL Penyanyi sekaligus dokter.

Baca Juga : Literasi Digital Dibutuhkan Agar Memudahkan Beradaptasi di Era Revolusi Industi 4.0

Dalam webinar tersebut, Andi Asy’hary J. Arsyad menekankan pentingnya menyaring sebelum membagikan. Hal-hal yang perlu disaring yaitu seperti apakah konten tersebut mengandung unsur negatif atau tidak. Andi turut menuturkan penyebab maraknya konten negatif, salah satunya infodemik dan disinfodemik, dimana merupakan kelebihan jumlah informasi yang beredar dan diantaranya ada yang akurat dan ada yang tidak. Infodemik tersebut menyulitkan orang untuk mendapatkan sumber yang akurat, kredibel, dan dapat diandalkan sebagai pedoman.

“Contohnya saat pandemi COVID-19, dimana semua orang hanya berdiam diri di rumah. Tercatat sudah ada berita hoaks terkait COVID-19 sebanyak 7.000 oleh Kominfo. Kelimpahan informasi ini diantara tahun 2020 hingga 2021 membuat kita bingung mana yang hoaks mana yang tidak. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya disinfodemik,” katanya.

Baca Juga : Hal Ini Dapat Menjadi Pendekatan Setrategis di Literasi Digital

Terkait etika digital, Mariesa Giswandhani menjabarkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berinternet sehat, diantaranya seperti keamanan dan sekuritas data daring, proteksi data pribadi, serta keamanan individu. Menurutnya, banyak orang yang langsung mengklik centang pada halaman persetujuan privasi saat membuat suatu akun surel, padahal seharusnya kita perlu membacanya terlebih dahulu agar mengetahui informasi mengenai keamanan privasi data diri kita.

“Internet sehat dimulai dengan SDM sehat. Tujuan sosialisasi penggunaan internet sehat dan aman adalah proses edukasi dengan memberikan pemahaman yang cukup mengenai penggunaan internet secara bijak sehingga memaksimalkan dampak positif internet dan meminimalkan dampak negatif dari berinternet sehingga tercipta masyarakat cerdas dan produktif,” ujarnya.

Baca Juga : Berbekal Literasi Digital, Temani Anak Masuki Dunia Baru Internet

Pada sesi terakhir, Indahkus memberikan sebuah fakta berdasarkan penelitian tahun 2020 yang menyatakan bahwasannya sebanyak 48,6% anak mengalami kecanduan media sosial dan hal tersebut menyebabkan dampak psikologis dan tekanan mental. Tidak hanya itu Indah juga menyebutkan pentingnya kematangan kepribadian sebelum menggunakan media sosial dan hal tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan perkembangan psikososialnya.

Indah mengungkapkan, “Penggunaan media sosial yang tinggi berisiko untuk meningkatkan kesehatan mental yang tidak baik atau sampai buruk. Dampak media sosial yaitu remaja mempunyai karakteristik yang berbeda karena memiliki pengalaman, motif, sikap, dan tipe kepribadian yang relatif berbeda dalam menggunakan media sosial.”

Baca Juga : 4 Pilar Literasi Digital Agar Netiket Berjalan Masif

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi. [*]

Leave a Reply