Site icon WARTAEVENT.COM

Hentikan Penyebaran Hoaks dengan Cara Saring dan Cek Ulang Informasi Sebelum Posting

WARTAEVENT.com – Kotamobagu. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada hari Selasa (16/11/2021) di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Kolaborasi ketiga lembaga pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Kenali Berita Bohong dan Stop Sebarkan”. Dan diikuti oleh 997 peserta dari berbagai kalangan masyarakat. 

Ada 4 narasumber pada sesi sesi webinar siang ini, di antaranya Konten Kreator Digital, Valentina Melati; Presidium Mafindo, Puguh Tri Warsono; Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka/Penyiar, Wininda Qusnul Khotimah; dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Minahasa Sulut, Agustivo J. E. Tumundo.

Pemateri pertama adalah Valentina Melati yang memaparkan bahasan “Positif, Kreatif, dan Aman Berinternet”. Menurut dia, internet sebaiknya dimanfaatkan untuk hal kreatif dan produktif sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat. “Jangan abaikan pula aspek keamanan saat berinternet dengan memperhatikan pengaturan keamanan dan privasi serta memperkuat kata sandi,” ungkapnya.

Puguh Tri Warsono, pemateri kedua menyampaikan materi berjudul “Bijak Bermedia untuk Melawan Hoaks”. Ia mengatakan, berbagai konten negatif dari hoaks hingga pembajakan yang banyak beredar di dunia maya dapat menimbulkan perselisihan, kekacauan bahkan perang. 

Hoaks dapat dikenali lewat pemilihan kata dan judul konten provokatif, sumber kurang familiar, desain laman aneh, penggunaan huruf kapital dan tanda seru, informasi waktu tak jelas, berisikan opini bukan fakta, serta domain laman dan URL tidak benar. 

Sebagai pemateri ketiga, Wininda Qusnul Khotimah membawakan tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut dia, dengan media digital, setiap orang berinteraksi, berpartisipasi serta berkolaborasi dalam berbagai hubungan dengan banyak orang yang melintasi batas geografis dan budaya. 

Karenanya, kebebasan berpendapat harus mempertimbangkan juga perbedaan budaya dan aturan yang berlaku agar tak merugikan pihak lain. 

Agustivo J. E. Tumundo, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Ia mengatakan, penggunaan internet harus dilakukan secara bijaksana memperhatikan waktu dan kondisi  di dunia nyata agar tercipta keseimbangan kehidupan. 

“Perilaku internet sehat harus diciptakan sejak dari lingkup keluarga hingga organisasi maupun kelompok,” pungkas Agustivo. 

Salah satu pertanyaan menarik peserta di antaranya tentang bagaimana etika untuk menyampaikan pendapat agar tak takut terjerat hukum. 

Narasumber menjelaskan bahwa kebebasan berpendapat dijamin konstitusi namun yang perlu diperhatikan adalah cara penyampaiannya harus santun, tidak menyinggung, merugikan atau melanggar kebebasan orang lain.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. [*]

Exit mobile version