“Inclusivity in Diversity”, Menjadi Tema Autism Awareness Festival Tahun Ini
Ia juga menegaskan bahwa gelaran Autism Awareness Festival yang ke-13 ini cukup menarik karena pada tahun ini melibatkan anak autis untuk mengikuti perlombaan, sekaligus memperlihatkan hasil karya mereka.
Dengan beragam perbedaan unik dari teman-teman spesial, LSCAA dan LSBA berhasil memberikan wadah dimana lingkungan inklusif ini dapat dirasakan langsung oleh akademisi dan seluruh keluarga LSPR. Dengan demikian, edukasi mengenai autisme ini dapat dengan mudah dipahami dan tersebar.
Baca Juga : Menerima dan Memahami Individu Autistik
Sementara itu, Prita Kemal Gani, Founder dari LSBA dan LSCAA menjelaskan, menurut laporan UNICEF sebanyak 15 persen dari populasi adalah penyandang disabilitas, dan 1 persennya adalah penyandang autisme.
“Yang dibutuhkan untuk penyandang Autis, dukungan serta terapis yang tepat. Diharapkan, melalui London School Beyond Academy melalui Balai Latihan Kerja dan program AAF, dapat memberikan motivasi kepada orangtua, sehingga tercapailah kemandirian,” ungkap Prita.
Kegiatan Autism Awareness Festival selalu menyentuh hati banyak orang, dan membuka mata kita tentang bagaimana individu dengan autis dapat berkarya dan tampil serta berkomunikasi. Seperti visi dan misi LSCAA dan LSBA itu sendiri.
Baca Juga : LSPR Galang Dana untuk Penyandang Autism Spectrum Disorder
Awareness yang disebarkan terus meningkat dan harapannya semakin banyak orang yang memahami bagaimana berkomunikasi dengan individu autis, atau menyesuaikan diri dalam lingkungan inklusif supaya mereka juga dapat merasakan ‘sense of acceptance’ dari sekitarnya. [*]
- Penulis & Editor : Fatkhurrohim