InternationalNews

Indonesia Mampu Membangkitkan Semangat Multilateralisme dalam Diplomasi dengan Aksi Nyata

WARTAEVENT.com – Jakarta. ”Pada saat kekuatan adi daya semakin mencengkramkan  pengaruhnya dan menjauh dari tujuan dan cita-cita PBB, Indonesia justru mengingatkan perlunya kerja sama melalui aksi nyata untuk menyelesaikan masalah global,” demikian pandangan Dubes Bagas Hapsoro mewakili Indonesian Council on World Affairs (ICWA) saat mengadakan pertemuan dengan Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu, Tri Tharyat beserta jajarannya di Kemlu, Jl. Pejambon 6, Jakarta, Selasa, (7/10/2025).

Selanjutnya Bagas menyatakan, bahwa pidato Pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Majelis Umum PBB pada 23 September 2025 telah menumbuhkan semangat dan optimisme baik di dalam negeri maupun luar negeri tentang tekad Indonesia dalam perdamaian dunia serta pengiriman pasukan perdamaian PBB.

Baca Juga : ICWA Apresiasi Pidato Presiden Prabowo, Indonesia Tegaskan Peran Global

Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu, Tri Tharyat dalam tanggapannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas pandangan ICWA sebagaimana telah disampaikan pada berita rilisnya setelah Presiden Prabowo menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia tentang perlunya perdamaian di dunia tanpa menunda-nunda lagi.

”Di tengah-tengah ketegangan geopolitik dunia suara Indonesia kali ini terdengar lantang. Ini bukan sekedar pernyataan diplomatik semata melainkan pernyataan sikap dari sebuah bangsa yang berdaulat, berani dan berkomitmen pada perdamaian dunia,” ujar Tri Tharyat yang baru kembali dari New York mengikuti rangkaian sidang Majelis Umum PBB.

Perlunya Kegiatan Lanjutan Tentang Peningkatan Awareness dan Kesiapan

Menurut Dirjen Kerja Sama Multilateral, saat ini diperlukan langkah lebih lanjut serta persiapan di dalam negeri terkait sikap Indonesia yang disampaikan Presiden Prabowo tersebut. Yang pertama adalah perlunya peningkatan awareness tentang situasi global dan dampaknya kepada masyarakat bilamana konflik di dunia tidak kunjung selesai.

Dari kiri ke kanan: Direktur KIPS Caka Alverdi Alwi, Direktur PELH Tri Purnajaya, Dirjen KS Multilateral Tri Tharyat, dan Dubes Prayono Atiyanto.

Situasi yang terjadi tidak hanya terasa di satu wilayah saja, seperti Timur Tengah tetapi juga dampaknya pada wilayah lainnya termasuk Asia Pasifik. Untuk itu ICWA sebagai salah satu forum untuk mengadakan diskusi dengan beberapa pemimpin lembaga, akademisi, bahkan dengan para pengusaha terkait.

Menurut Bagas, beberapa think-tank dari negara sahabat seperti: India, Iran dan New Zealand telah memulai mengadakan pembicaraan dengan ICWA tentang ide dan tujuan Indonesia melakukan langkah-langkah perdamaian di tingkat regional dan global.

Baca Juga : Paparan ICWA di Depan Para Siswa Sekolah Diplomatik India di Kedutaan Besar India

Dirjen Tri Tharyat menanggapi bahwa Kemlu dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan intensif dengan Tim Koordinasi Pasukan Pemelihara Perdamaian.

”Indonesia memiliki Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (PMPP) di Sentul, Bogor, yang menjadi markas pelatihan dan persiapan pasukan sebelum dikirim ke misi perdamaian” kata Dirjen Kerjasama Multilateral.

Baca Juga. : Forum Diskusi ICWA Membahas Situasi Terkini dan Masa Depan Kawasan Pasifik

Pada saat yang sama kementerian/lembaga terkait juga terus mengadakan kooordinasi dengan Perwakilan RI di PBB New York  sehubungan dengan kebutuhan yang diperlukan. Yang lebih utama adalah masalah teknis terkait dengan ”reimbursement”. Secara singkat, reimburse adalah pembayaran atau pengembalian dana yang telah dikeluarkan negara pengirim pasukan perdamaian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *