INHALEC 2017, Negara Harus Menangkap Peluang Gaya Hidup Halal
Warta Event – Jakarta. Untuk kali kedua, Indonesia Halal Lifestyle Center kembali akan menggelar The 2nd Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference (INHALEC) pada tanggal 19-21 Oktober mendatang di Balai Kartini, Jakarta.
INHALEC diselenggarakan sebagai tanggapan atas persaingan global di sektor industri halal. Ajang ini akan membuktikan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim tak sekadar bisa menjadi konsumen industri halal, tapi juga produsen.
Saat ini untuk memacu laju pariwisata Halal di Indonesia, pemerintah Indonesia menargetkan pada 2020 kehadiran wisatawan Muslim dunia untuk datang ke Indonesia sebanyak 5 juta orang dari total 168 juta wisatawan Muslim sedunia.
Diharapkan saat itu indeks daya saing kepariwisataan Indonesia di mata dunia bisa mencapai peringkat ke-1. Hal ini tidaklah mudah, mengingat tren persaingan bisnis halal kian ketat di sejumlah Negara Non Muslim, seperti Jepang, Korea, Thailand dan Chile.
Negara-negara tersebut berusaha mempromosikan pariwisata halal. Hal yang sama sudah selayaknya dilakukan oleh Indonesia, yakni dengan melihat halal bukan hanya sekadar aturan dalam hukum Islam, namun juga sebagai Gaya Hidup atau Lifestyle yang komprehensif.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, selama ini belum menangkap tren tersebut. Padahal kesempatan untuk ikut menjadi pemain dalam industri halal lewat Gaya Hidup Halal atau Halal Lifestyle masih sangat besar.
Sapta Nirwandar, Ketua Halal Lifestyle Center, mengatakan, beberapa negara di dunia masing-masing telah punya aktivitas terkait dengan industri halal yang secara rutin diselenggarakan tiap tahun. Bahkan negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim.
“Dengan event seperti ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang tercatat “eksis” jadi penyelenggara Halal Expo dan Conference dan masuk agenda global untuk bulan Oktober,” ungkap Sapta.
INHALEC, kata Sapta, mencoba untuk mengisi kesenjangan di bidang pengembangan bisnis halal dengan menampilkan expo showcase produk halal konferensi untuk membahas tren global dan kesempatan bisnis di industri halal hingga menampilkan seni dan budaya bernuansa religi yang dikemas dalam nuansa kolaborasi musik etnik dan modern.
Secara keseluruhan expo akan mencakup 10 sektor yang menjadi bagian dari gaya hidup halal (Halal Lifestyle), yakni, makanan, pariwisata, fashion, kosmetik, pendidikan, finansial, farmasi, media dan rekreasional, layanan kesehatan dan kebugaran serta seni dan budaya. [Fatkhurrohim]