News

Ini Dampak Cyberbullying yang Harus Diketahui

WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Meskipun tidak dilakukan secara langsung, nyatanya cyberbullying juga punya dampak yang ekstrem bagi si korban. Seperti kabar duka penyanyi dan aktris Korea Selatan, Sulli, yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena depresi akibat cyberbullying.

“Kita tidak bisa sembarang komentar dan tidak bisa pula mengatakan ‘risiko jadi artis harus kuat terima hujatan’. Sebab tak ada yang tahu bagaimana seseorang menghadapi problem yang mereka hadapi, bisa-bisa kamulah salah satu pemicu sang korban bertindak menyakiti dirinya sendiri karena self-esteem yang menurun,” ujar Nur Lina Safitri, Ketua LPPM ITSNU Pasuruan, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (10/8/2021) siang.

Cyberbullying memang sesuatu yang tidak bisa dianggap sepele, karena dampaknya yang sangat berbahaya, seperti:

  • Depresi hingga keinginan bunuh diri.

Korban cyberbullying akan merasa terluka, marah, takut, tidak berdaya, putus asa, terisolasi, malu, dan bahkan merasa bersalah pada dirinya sendiri. Jika ini terjadi berulang dan bertambah parah, si korban bisa berpikiran untuk bunuh diri.

  • Kesehatan fisik sampai mental terganggu.

Korban cyberbullying akan memiliki risiko lebih besar untuk menderita stress, depresi, kehilangan percaya diri, cemas, dan gangguan posttraumatic stress disorder (PTSD) pada orang dewasa. Hal ini tentunya akan berdampak pada stimuli sistem kekebalan tubuhmu yang menjadi terganggu.

  • Menarik diri dari lingkungan sosial.

Karena segala macam ketakutan dan kecemasan yang dialaminya, korban bisa menarik diri dari lingkungan sosialnya. Ia bahkan bisa memilih untuk putus sekolah dan menyendiri di rumah karena cyberbullying.

  • Dikucilkan lingkungan.

Meskipun cyberbullying dilakukan melalui internet atau media sosial, tetap saja orang-orang yang hidup di kehidupan nyata bisa melihatnya. Mereka bisa melihat secara langsung komentar-komentar jahat yang menyerangmu. Bahkan, orang-orang ini bisa ikut menjauhimu atau bahkan menyerangmu di kehidupan nyata. Ujungnya, si korban bukan hanya terkena cyberbullying, tapi juga bullying secara fisik dari lingkungan sosial.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (10/8/2021) siang, juga menghadirkan pembicara Danis Kirana (Co-Founder Dako Brand & Communication), Zulham Mubarak (Ketua Umum Milenial Utas, Komisaris PT. Agranirwasita Technology), Edward Maraden (Field on Border Team Leader at Zenius Education), dan Key Opinion Leader M. Kholil Subarkah (Founder Komunitas @DolanPasuruan.id).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *