Ini Dia Alasan Serunya Berbelanja Online
WARTAEVENT.COM, Kab. Tuban – Fenomena belanja online di Indonesia kian populer, ditambah dengan pesatnya pertumbuhan pelaku industri e-commerce. Saat ini telah banyak pelaku e-commerce yang telah menjadi pilihan bagi masyarakat, sebut saja Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Shoppe, hingga Blibli.com.
“Tak bisa dipungkiri, saat ini gaya belanja masyarakat Indonesia mulai beralih. Dari bertransaksi secara konvensional, kini masyarakat kita lebih suka belanja melalui online,” ungkap Ponco Bagyo, Guru & Relawan TIK, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (27/7/2021).
Ponco mengakui, fenomena belanja online sedang terjadi di Indonesia, dan salah satu faktornya adalah pertumbuhan e-commerce yang juga semakin pesat. Tingginya minat masyarakat untuk berbelanja lewat internet memang dipicu oleh kemajuan teknologi.
“Namun tak hanya itu, belanja online juga makin diminati karena menguntungkan pelakunya dari segi financial,” katanya.
Banyak alasan yang membuat banyak orang semakin beralih ke belanja online, seperti:
- Banyak Promo.
Salah satu yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk belanja online adalah banyaknya promosi yang dilakukan para pelaku industri e-commerce di Indonesia. E-commerce berlomba-lomba menggelar promosi dengan segala kemudahannya dan menarik minat konsumen. Contohnya seperti flash sale, gratis ongkos kirim, hingga penukaran poin atau reward dengan hadiah atau potongan harga.
- Harga murah.
Faktor kedua adalah selisih harga yang lebih murah dibandingkan dengan toko atau pusat perbelanjaan. Selisih harga ini terjadi karena minimnya rantai perdagangan pada e-commerce. Sebab dalam situs jual beli online biasanya produk yang dijual langsung dari produsen atau pabrik atau distributor pertama. Hal inilah yang membuat selisih harga produk di toko online lebih murah.
- Reputasi baik.
Faktor ketiga adanya reputasi yang baik e-commerce itu sendiri. Hal ini yang membuat konsumen semakin percaya dan yakin bahwa sistem pada e-commerce tersebut menjamin keamanan dan transaksi konsumen hingga terjaganya data konsumen.
- Metode pembayaran beragam.
Faktor keempat adalah tidak terbatasnya metode pembayaran pada e-commerce. Konsumen bisa dengan mudah memilih metode pembayaran yang diinginkan dan sesuai dengan rekening bank miliknya. Pilihan yang beragam mulai dari bank transfer, kartu kredit, cicilan nol persen, cash on delivery, hingga pembayaran melalui gerai minimarket menjadi nilai lebih bagi e-commerce.
- Pengiriman barang cepat.
Faktor kelima yang membuat konsumen membelanjakan uangnya pada e-commerce adalah pengiriman pesanan atau barang yang relatif cepat. Pilihan jasa kurir yang beragam dan konsumen juga bisa memilih jangka waktu pengiriman, hingga pengiriman yang tersedia atau menjangkau lokasinya.
Saat ini pun e–commerce juga telah menyediakan pengiriman dalam satu hari atau same day yang bekerja sama dengan penyelenggara transportasi online Gojek dan Grab. Kemudahan pengiriman barang ini tentu menjadi penarik minat konsumen untuk belanja online. Sebab, konsumen tak perlu bersusah payah mencari barang yang diinginkan. Tinggal buka aplikasi toko online, pilih barang, pilih jasa kurir, dan melakukan pembayaran melalui mobile banking.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (27/7/2021) juga menghadirkan pembicara Drs. Sujito (Kepala Sekolah Berprestasi Nasional SMA Negeri 1 Soko Tuban), Mochamad Nur Rofiq (Manajer BlokTuban TV & Jurnalis), Dr. Risa Triassanti (Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Unirow Tuban), dan Riski Rossa Aprilliani (Key Opinion Leader & Owner Omangen).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap d