Travel

Ini Dia Lima Pasar Utama Wisatawan Asing Indonesia

Warta Event – Jakarta. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menetapkan Tiongkok, Eropa, Australia, Singapura, dan India sebagai Top Five pasar utama wisatawan mancanegara (wisman) 2018.

Penetapan Top Five pasar utama dari 14 pasar utama wisman ini berdasarkan kriteria 3 S (size, sustainability, dan spending). Dan, Tiongkok menempati urutan pertama, sebab berdasarkan size atau jumlah kunjungan tercatat paling tinggi.

Pada Januari-November 2017 jumlah kunjungan wisman Tiongkok mencapai 1,9 juta dengan pertumubuhan atau sustain/growth sebesar 42,2%, dan perolehan devisa atau spread (spending) US$ 1,94 miliar.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, menuturkan, Tiongkok menjadi pasar utama wisman 2018 karena total nilai dari size, sustain (growth), dan spread (spending) tertinggi (WA) mencapai 92%, sedangkan posisi kedua adalah Eropa total nilainya 77%.

Wisatawan dari Eropa rata-rata pengeluaran mencapai US$ 1.538 per wisman per kunjungan, sedangkan wisatawan Tiongkok 1.019 per wisman per kunjungan. Tiongkok memang tumbuh, namun dari sisi devisa Eropa lebih unggul mencapai US$ US$ 2,6 miliar, Tiongkok hanya US$ 1,9 miliar.

image

Kunjungan wisatawan Eropa ke Indonesia pada Januari-November 2017 tercatat sebanyak 1,7 juta (size) dengan pertumbuhan sustain (growth) sebesar 14,1%, sedangkan perolehan devisa spread (spending) US$ 2,6 miliar.

Dari 14 pasar utama wisman 2018 yang masuk sebagai Top Ten (10) adalah, Tiongkok, Eropa, Australia, Singapura, India, Malaysia, USA, Korsel, Jepang, dan Filipina, sedangkan urutan selanjutnya adalah Thailand, Taiwan, Timteng, dan Hongkong.

Pasar Timur Tengah (Timteng) dari sisi pengeluaran per wisman tercatat tertinggi di antara pengeluaran wisman dari 14 pasar utama lainnya, yakni mencapai US$ 1.918 per wisman per kunjungan atau mengalahkan wisatawan Eropa sebesar US$ 1.538 per wisman per kunjungan.

Namun demikian, bila dihitung dari sisi spread (spending) total pendapatan devisa dari wisatawan Timteng hanya sebesar US$ 402 juta, hal ini karena jumlah kunjungan wisman Timteng ke Indonesia relatif masih kecil pada periode Januari-November 2017 hanya 209.963 wisman. [Fatkhurrohim]