Categories: Travel

Ini Penjelasan Holistik Terkait Harga Masuk Taman Nasional Komodo dan Pulau Padar

“Melalui biaya konservasi ini diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian alam serta bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo,” tambahnya.

Baca Juga : Selain Untuk Carrying Capacity, Sistem Registrasi Online untuk Mendukung Keamanan dan Keselamatan Wisatawan di TN Komodo

Jadi, lanjut Menparekraf Sandi, pihaknya akan fokus kepada pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dan tentunya akan memberikan manfaat bukan hanya dari sisi ekonominya saja, tapi juga dari sisi pelestarian lingkungan dan segala aspek.

Program Konservasi TN Komodo

Sandiaga juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi NTT dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya Balai Taman Nasional Komodo yang selalu berupaya untuk mengkonservasi keberlangsungan lingkungan di kawasan Taman Nasional Komodo.

“Ini merupakan suatu kebulatan tekad Kemenparekraf bersama Pemprov NTT, KLHK, dan Balai Taman Nasional Komodo untuk terus melakukan upaya-upaya terbaik dalam solusi pengembangan pariwisata dan konservasi di kawasan Taman Nasional Komodo,” ujar Sandiaga.

Baca Juga : Pengembangan Pariwisata di TN Komodo Terapkan Sistem Zonasi

Pada kesempatan ini Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nistyantara menambahkan, pihaknya melakukan kajian yang berkesimpulan bahwa penting untuk membatasi kunjungan wisatawan ke kawasan TN Komodo dan Pulau Padar masimal 200 ribu orang per tahun agar kelestarian komodo tetap terjaga.

Kemudian Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo, Carolina Noge menjelaskan, biaya konservasi yang dikenakan ke setiap pengunjung ini nantinya akan digunakan sebagai program-program konservasi.

Program tersebut di antaranya, penguatan kelembagaan dengan memperbanyak kajian-kajian ilmiah dan pelatihan untuk masyarakat sekitar, pengamanan dan pengawasan di wilayah konservasi, pemberdayaan wisata alam seperti digitalisasi manajemen pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga : Kemenparekraf Meyakini Kebijakan Protokol Kesehatan Industri Pariwisata Dapat Kembali Produktif

“Di dalam biaya konservasi tersebut sudah ada pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat yang kami bungkus bersama. Salah satunya adalah suvenir, jadi setiap pengunjung akan mendapat suvenir dari hasil kerajinan tangan masyarakat setempat. Ini akan kami dampingi dan tambah nilai ekonominya,” ujarnya. [*]

Page: 1 2

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Makanan Menjadi Kanvas: Mang Moel Sajikan Impian yang Menggoda

WARTAEVENT.com – Jakarta. Ketika piring berhenti sekadar menampung makanan dan mulai bercerita, itulah momen yang ingin disajikan Mulyana—lebih dikenal sebagai… Read More

2 days ago

Dubes Phil Nathan Taula: Indonesia Adalah Mitra Penting di Kawasan Pasifik

WARTAEVENT.com – Jakarta. “Selama 10 tahun terakhir ini, peranan Indonesia di kawasan Pasifik semakin meningkat. Kita harapkan pengaruh Indonesia dirasakan… Read More

3 days ago

Kids Fashion Show Meriah, Claire Stevanie Jadi Jurinya

WARTAEVENT.com – Surabaya. Aura panggung sore itu terasa berbeda. Bukan hanya karena deretan anak-anak usia 6–9 tahun tampil percaya diri… Read More

3 days ago

Claire Stevanie, Generasi Muda Surabaya Siap Torehkan Sejarah Baru

WARTAEVENT.com – Surabaya. Satu lagi putri daerah siap unjuk gigi di panggung nasional. Claire Stevanie Sugianto, remaja putri asal Surabaya,… Read More

3 days ago

Café Brasserie Expo 2025 Suguhkan Sensasi Rasa dan Gaya

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bertepatan dengan Hari Kopi Internasional, Panorama Media dijadwalkan menggelar pameran Café Brasserie Expo Indonesia (CBEI) 2025 pada… Read More

4 days ago

Fairmont Jakarta Tawarkan Paket Pernikahan Mewah Rp1,1 Miliar

WARTAEVENT.com - Jakarta. Pernikahan adalah momen sekali seumur hidup. Bagi pasangan yang mendambakan hari istimewa dengan sentuhan elegan, Fairmont Jakarta… Read More

4 days ago