Ini Pentingnya Mengetahui Cornelia de Lange Syndrome bagi Orang Tua
Bioinformatika memiliki peran yang krusial dalam mengelola dan menganalisis data biologis yang dihasilkan oleh teknologi, seperti DNA sequencing dan digital biobank guna membantu dokter dalam memberikan diagnosis dan terapi yang tepat dan presisi.
Digital biobank memuat informasi tentang sampel DNA, data klinis, dan data genetik yang memungkinkan para peneliti dan ahli genetika untuk mengakses dan mempelajari lebih lanjut tentang kondisi tersebut. Sementara DNA sequencing membantu mengidentifikasi dan menganalisis variasi genetik terkait CdLS.
Baca Juga : Inovasi Baru dari ZAP Ini Mampu Cegah Kerutan Wajah
Aloysius Liang, Pendiri dan CEO Asa Ren mengatakan, bangga menjadi bagian dari perjalanan luar biasa dalam membuat perbedaan. Menyaksikan upaya tim Asa Ren dalam membantu komunitas CdLS membuat saya terpesona.
“Ketekunan mereka yang tidak goyah menginspirasi saya untuk mengubah arti dari membuat perbedaan. Hal ini juga menandai pencapaian penting dalam perkembangan industri genomik dan kesehatan Indonesia,” lanjutnya.
Baca Juga : Kini Jakarta Aesthetic Consult Hadir di Jakarta
Sementara itu Koko Prabu, Ketua Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia sekaligus orang tua dari anak CdLS menjelaskan, ini adalah kesempatan yang didambakan oleh para orang tua mendapat perhatian atas kelangsungan hidup para anaknya.
Acara penandatanganan berlangsung pada Selasa (20/06/2023) lalu dan dihadiri oleh CEO Asa Ren, Aloysius Liang, COO Asa Ren, Antony Subagia, ketua Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia, Koko Prabu, dan Aktivis Arto Biantoro, serta berbagai pihak terkait. [*]
- Editor : Fatkhurrohim