Ini Sejarah dan Bedanya Pembuatan serta Bentuk Camilan Crepes atau Laker
Di sisi lain, Kue Leker sendiri merupakan kuliner khas tanah air. Tidak ada literatur pasti mengenai asal muasal leker. Namun, beberapa sumber menyebutkan kue leker sebagai jajanan khas dari kota Solo dan Surabaya.
Baca Juga : Menginspirasi Pelaku Usaha Kuliner UMKM, Roti Keset Condet Kini Miliki 6 Outlet
Leker awalnya berasal dari bahasa Belanda yaitu Lekker, yang artinya enak. Setiap orang Belanda selesai memakan jajanan itu sering diakhiri dengan mengucap kata Lekker. Nah dari situlah tercipta nama makanan ini.
Perbedaan Bentuk
Cara paling mudah untuk membedakan Crepes dan Kue Leker adalah dengan melihat lipatan kulitnya. Kue Leker umumnya hanya berbentuk satu lipatan. Sebaliknya, Crepes di Indonesia biasanya berbentuk lebih dari satu lipatan.
Baca Juga : Berhasil Bertahan hingga Akhir Bulan, Ini 4 Lifehack Hemat Ala Anak Kos!
Perbedaan bentuk ini kemungkinan terkait dengan wadah yang digunakan. Adonan leker biasanya akan dituang dalam wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon. Itulah yang mengakibatkan lapisan pinggir leker lebih tipis ketimbang bagian tengah. Sementara itu, Crepe dimasak menggunakan wajan datar dan rata sehingga membuat topping nya bisa disebarkan di semua bagian.
Perbedaan Cara Pembuatan
Kue Leker umumnya dimasak di atas api arang. Kamu juga pasti familiar dengan cara penjual leker memasak adonannya dengan memutar-mutar wajannya, bukan? Kemungkinan, hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan kematangan dan tekstur garing yang merata di lapisan kulitnya.
Baca Juga : 3 Fakta Unik di Balik Kelezatan Bubur Ta Wan yang Legendaris
Berbanding terbalik, Crepes yang biasa kita jumpai umumnya telah menggunakan listrik sebagai sumber api untuk mengolah adonan. Hal ini membuat tingkat kematangan dan tekstur garing yang sangat merata di seluruh lapisan kulitnya.