Ini Setrategi Kemenparekraf Hadapi Tantangan Pariwisata Tahun Mendatang
Selain itu, akan dilakukan pula penyebaran wisman ke berbagai destinasi unggulan di Indonesia selain Bali. Untuk itu pemerintah gencar mempromosikan ‘Bali beyond’ terutama ke lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, Indonesia mempunyai pertumbuhan ekonomi yang baik sehingga diharapkan akan mendorong daya beli masyarakat serta meningkatkan perjalanan di dalam negeri pada 2024 menargetkan 1,2-1,4 miliar rupiah.
Baca Juga : Upaya Bersama Harus Dilakukan Agar Kunjungan Wisatawan Meningkat, Ini Caranya
Pemerintah terus mendorong pariwisata domestik sebagai kekuatan pariwisata nasional. Untuk ini berbagai kendala atau tantangan harus segera dapat diatasi di antaranya agar tiket pesawat supaya dapat terjangkau oleh wisatawan sehingga mereka dapat melakukan perjalanan atau travelling.
Apalagi pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan terjadi lonjakan pergerakan wisnus. “Lebaran, libur sekolah, Natal dan Tahun Baru, cuti bersama dan long week end menjadi momentum untuk meningkatkan pergerakan wisnus,” tutur Menparekraf Sandiaga Uno.
Direktur Marketing and Consumer Experience PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Maya Watono menuturkan lima DPSP menjadi daya tarik baru bagi pariwisata untuk mendatangkan wisman.
Maya melihat selain penyebaran wisman “Bali Beypnd”, tantangan yang harus segera diatasi untuk mencapai target 14 juta wisman 2024 adalah konektivitas penerbangan. Untuk mencapai target 14 juta kunjungan wisman 2024 konektivitas penerbangan menjadi perhatian utama.
Baca Juga : Biro Perjalanan Umroh Lesu, Dream Group Beri Stimulus Rp20 Miliar
“Kita berupaya menyediakan seat pesawat yang mencukupi untuk mendukung target 14 juta wisman,” katanya, seraya menyatakan dengan load factor rata-rata sudah mencapai 70 persen dibutuhkan sekitar 20 juta seat, sementara yang tersedia saat ini sekitar 11 juta seat pesawat. Ia berharap pada 2024 secara bertahap kekurangan 9 juta seat pesawat akan terpenuhi. (*)
- Editor : Fatkhurrohim