Ini Tips Agar Bisa Memanfaatkan Internet Lebih Sehat
WARTAEVENT.COM, Kab. Dompu – Seperti halnya dua mata pisau, internet punya sisi positif dan negatif. Untuk itu penting mengenali internet sehat dalam menggunakannya.
“Internet safety atau internet sehat adalah konsep penggunaan internet untuk melindungi diri sendiri serta orang lain dari kemungkinan bahaya atau risiko di dunia online,” ujar Nannette Jacobus, Branding Strategis, Relawan, Kemanusiaan, Content Creator, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, Kabupaten Dompu, Nusa Tengara Barat, Selasa, (5/10/2021).
Ia mengatakan bahwa penting untuk bisa menerapkan internet sehat. Karena saat ini di dunia maya masih terbilang sangat bebas tanpa aturan hukum yang jelas dan ketat.
“Makanya dalam penerapannya kita butuh etika dan empati. Artinya memberikan dukungan bagi temanmu dengan memberikan senyum atau like, serta memberikan pesan positif,” ujar Nannette.
Kemudian, ia menyarankan untuk mengurangi dan bahkan berhenti menyebarkan rumor dan hoaks. Ia mengatakan bahwa jangan menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi, selalu cek dulu kebenaran informasi.
“Lalu juga hindari perundungan, pelecehan dan ujaran kebencian. Pokoknya semua yang menurut kita bercandaan bisa jadi menyakiti lawan bicara kita,” dia.
Ia juga melanjutkan agar bisa lebih aman menggunakan internet penting jntuk melalukan pengaturan akun dan data sandi.
“Baca ulang pengaturan akun. Ganti secara berkala kata sandi,” ujar Nannette.
Selanjutnya ia juga menyarankan untuk mengelola jejak digital, penuhi ruang digital dengan konten yang berguna dan positif.
“Lalu juga jangan asal terima pertemanan di media sosial. Dan yang terakhir waspadai konten pornografi,” ujar Nannette.
Dalam kesempatan yang sama, Gebryn Benjamin, Lead Creative dan Marketing Strategy, juga memaparkan pentingya untuk mengenali karakteristik generasi alpha. Pemahaman ini penting dimiliki oleh guru dan juga pengajar bagi generasi alpha.
“Generasi alpha sebagai generasi digital paling native. Gadget sudah menjadi bagian dari hidup mereka sepenuhnya dari mereka lahir,” kata Gebryn.
Ia melanjutkan bahawa secara pendidikan dan kehidupan generasi alfa berbeda dengan generasi sebelumnya. Mulai dari gaya belajar, materi yang dipelajari di sekolah sampai ke pergaulan sehari-hari.
“Ruang dan waktu tidak lagi menjadi batasan, jarak semakin tidak berarti, pergaulan tidak lagi ditentukan dari faktor lokasi” kata dia.
Jika dibanding dengan generasi Z, Gebryn menjelaskan bahwa generasi alfa mengenal komputer dan internet dan IOT sejak lahir. Sedangkan generasi Z belum mengenal IOT.
Selain mereka berdua, hadir juga pembicara lainnya, yakni, Muhammad Asyrul Riady, Kabid Dikdas Dikpora Kabupaten Dompu, dan Rahmad Ramdhan sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.