ITO 2025: Merekomendasikan Pemerintah Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Teknologi AI
WARTAEVENT.com – Jakarta. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuka Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2025 di Hotel Aston Kemayoran, Jakarta. Dalam acara tersebut, ia mendorong kolaborasi unsur pentahelix yang meliputi akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, guna mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.
Sandiaga menekankan pentingnya mengikuti tren pariwisata terkini yang semakin mengarah pada wisata yang bersifat personalize, customize, localize, dan berukuran lebih kecil. Menurutnya, inovasi teknologi dan adopsi kecerdasan buatan (AI) sangat dibutuhkan untuk mendukung transformasi digital di sektor pariwisata tanah air.
Baca Juga : Harga Tiket Pesawat Masih Tinggi, Pemerintah Siapkan Kajian untuk Turunkan Biaya
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan ITO 2025 ini, yang mengusung tema relevan dengan tren wisata saat ini dan turut mengintegrasikan teknologi digital,” ujar Sandiaga Uno dalam pidatonya.
Dalam laporannya, Menparekraf mengungkapkan bahwa performa pariwisata Indonesia terus menunjukkan tren positif. Sepanjang Januari hingga Agustus 2024, Indonesia mencatatkan 9,09 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), naik 20,38% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, kunjungan wisatawan nusantara (wisnas) mencapai 5,99 juta, meningkat 19,20% pada periode yang sama.
Sandiaga optimistis tren peningkatan ini akan terus berlanjut, didorong oleh kebutuhan akan pariwisata berkelanjutan yang kini menjadi masa depan sektor tersebut. Selain itu, transformasi digital global yang semakin berkembang harus segera diadopsi oleh para pelaku pariwisata Indonesia.
Baca Juga : Sambut World Tourism Day, Yuk Jelajahi Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia
Sandiaga juga menyebut laporan World Economic Forum (WEF) yang dirilis pada Mei 2024, yang menempatkan Indonesia dalam 10 besar negara dengan peningkatan terbaik dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) sejak 2019.