ITO 2025: Merekomendasikan Pemerintah Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Teknologi AI
Skor Indonesia naik 4,5% dan kini menduduki peringkat ke-22 dari 119 negara. Di Asia-Pasifik, Indonesia berada di urutan keenam, dan kedua di ASEAN. “Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi pentahelix seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata,” tambah Sandiaga.
Sandiaga menekankan pentingnya mengadopsi konsep ekonomi berkelanjutan seperti Blue Economy, Green Economy, dan Circular Economy. Untuk itu Ia mengajak pelaku industri pariwisata agar memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam upaya mewujudkan pariwisata yang ramah lingkungan dan efisien.
Baca Juga : InJourney Lakukan Re-Masterplan Kawasan Borobudur
“Integrasi konsep Blue-Green-Circular Economy dengan AI perlu diterapkan sejak dini untuk memastikan pariwisata berkelanjutan,” jelasnya.
Ketua Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwarparekraf), Pasha Yudha Ernowo, menyampaikan, diharapkan ITO 2025 mampu memperkuat sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam pariwisata berkelanjutan.
Dengan dukungan teknologi dan inovasi, serta penerapan praktik ekonomi berkelanjutan, Indonesia berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya menarik, tetapi juga lestari.
ITO 2025 ini menghadirkan berbagai narasumber dari sektor pariwisata dan teknologi, seperti Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf Agustini Rahayu, Guru Besar Fakultas Pariwisata Universitas Udayana I Nyoman Sunarta, hingga CMO dan Cofounder Feedloop AI Muhammad Ajie Santika.
Baca Juga : Kolaborasi Kemenparekraf dan FPTI untuk Tingkatkan SDM Wisata Panjat Tebing
Diskusi yang berlangsung diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan konkret yang dapat memajukan sektor pariwisata Indonesia secara berkelanjutan. (*)
- Editor : Fatkhurrohim