Site icon WARTAEVENT.COM

Jangan Sampai Abaikan Keamanan dalam Pemasaran Digital

WARTAEVENT.com – Banjarmasin. Pemasaran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini sudah bisa dilakukan secara digital lewat internet atau media sosial. Selain efektif dan menjangkau pelanggan yang lebih luas, interaksi dengan pelanggan juga lebih mudah. Namun, jangan abaikan aspek keamanan digital dalam pemasaran secara digital.

Demikian beberapa kesimpulan yang dibahas dalam webinar bertema “Memulai Digital Marketing Dari Nol untuk UMKM Pemula”, Rabu (05/10/2022), di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Relawan TIK Provinsi Bali, Ni Kadek Dwi Febriani; Head of Mentor Kaizen Room sekaligus dosen dan praktisi di Kampus Merdeka, Rizky Ayu Febriana; serta Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo Bali, Daniel Santoso.

Teknologi yang kian canggih, menurut Rizky Ayu, dapat menjadi sarana pemasaran yang efektif (digital marketing) bagi pelaku UMKM di Indonesia. Digital marketing adalah usaha pemasaran produk dengan memanfaatkan media sosial dan jejaring internet. Dibutuhkan kecakapan digital bagi para pelaku UMKM untuk pemasaran di dunia digital.

Rizky juga memaparkan strategi dalam memasarkan produk UMKM secara digital. Pertama, menentukan target pasar yang akan disasar. Kedua, mempelajari selera konsumen dan tren yang sedang terjadi. Ketiga, membuat produk dan konten yang relevan dengan audiens.

“Keempat adalah dengan memastikan platform, gaya tulisan, dan desain yang dibuat sesuai dengan preferensi konsumen. Terakhir, konsisten dan rajin mengevaluasi,” ucapnya.

Masih dalam konteks pemasaran secara digital, Daniel Santoso memberikan tips cara berkomunikasi dengan audiens. Pertama adalah lewat copywriting. Pemasaran secara digital membutuhkan konten sebagai bagian dari komunikasi dengan calon konsumen atau mitra bisnis. Konten dapat berupa tulisan, foto, video, atau audio. Pembuat konten kerap disebut sebagai content creator.

“Berikutnya, konten yang sudah dibuat itu didistribusikan sesuai rencana lewat strategi yang sudah disiapkan. Namun, jangan lupa tetapkan sasaran konten dan sesuaikan dengan audiens,” ujarnya.

Di saat yang sama, Daniel mengingatkan pelaku UMKM yang memasarkan produknya secara digital agar menjaga keamanan perangkat digital mereka. Caranya bisa melalui proteksi pada perangkat keras dengan menggunakan fingerprint authentication, fitur kata sandi, atau fitur pengenal wajah.

Sedangkan untuk perlindungan pada perangkat lunak bisa dilakukan lewat pemasangan antivirus, mencadangkan data, menggunakan aplikasi find my device, dan pembayaran yang aman.

Sementara itu, Ni Kadek mengingatkan kembali bahwa perang digital marketing bagi pelaku UMKM sangat positif. Kemudahan yang diperoleh adalah interaksi yang cepat dan gampang dengan pelanggan, menekan biaya promosi, menjangkau pelanggan lebih luas, berpotensi menaikkan penjualan secara cepat, dan mudah menganalisis penjualan.

“Pemasaran bisa dilakukan lewat aplikasi percakapan, maupun media sosial, seperti Instagram, Facebook, atau TikTok. Sebab, pengguna aplikasi semacam itu terbilang tinggi di Indonesia sehingga cukup efektif sebagai sarana pemasaran produk UMKM,” tuturnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]

Exit mobile version