Jangan Terlalu Fanatik di Sosial Media, Ini Akibatnya
WARTAEVENT.com – Bojonegoro. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Bojonegoro ada hari Jum’at (05/11/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Inayah Sri Wardhani, S.Psi, Utami, S.Pd, Diana Dewi Damayanti, Tio Utomo, dan Ave Sina (KOL).
Dalam acara Lierasi Digital kali ini, tema yang diangkat adalah “Tips Jitu Hindari Konflik di Sosial Media”. Dan Literasi Digital kali ini diikuti oleh 449 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Tio Utomo adalah, banyak orang terpengaruh akibat bermain sosial media dan menciptakan konflik, contoh fans sepakbola yang sangat fanatik sampai saling mengejek dan bertengkar. Apakah itu salah satu dari kecanduan digital tapi rendah dalam kecakapan digital?
Dan pada saat itu Tio Utomo langsung memberikan jawaban, benar ini ini adalah salah satu tanda kecanduan digital tapi kurang cakap dalam berdigital dan sebaiknya lebih berhati-hati dalam bermedia sosial dan lebih bijak karena akan ada dampak yang akan kita terima baik secara hokum atau moral.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 1.653 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]