EventFestival

Jazz Gunung Bromo 2025 Hadir dengan Format Series, Sajikan Perpaduan Musik di Dataran Tinggi

CEO Jazz Gunung Indonesia, Bagas Indyatmono, sejak awal Jazz Gunung memiliki konsep menyajikan “jazz and beyond” dengan kolaborasi musik etnik Indonesia.

Hal ini ditegaskan oleh Johan Pramono, CFO Jazz Gunung Indonesia, yang menyebut festival ini terus mempertahankan visi para pendirinya: Sigit Pramono, Butet Kertaredjasa, dan mendiang Djaduk Ferianto.

Baca Juga : Klaten Etno Jazz Sawah 2024: Festival Musik yang Menyatukan Alam dan Kearifan Lokal di Tengah Sawah

“Jazz Gunung merupakan salah satu festival jazz pertama di alam terbuka, di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl, dengan suhu bisa mencapai 6-7 derajat Celsius,” tambah Sigit.

Jazz Gunung kini berkembang menjadi BRI Jazz Gunung Series di berbagai destinasi gunung seperti Bromo, Ijen, hingga Slamet. Format ini lahir dari diskusi awal dengan Andi F. Noya, yang kini menjadi Advisor Jazz Gunung Indonesia.

Menurutnya, festival ini mampu mendobrak stigma eksklusif jazz. “Jazz itu musik inklusif, kesetaraan, dan keberagaman. Ini ditunjukkan dengan baik oleh Jazz Gunung,” tegas Andi F. Noya.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu (VJ), menyatakan dukungannya terhadap festival ini. Untuk BRI Jazz Gunung Series 3: Ijen pada 9 Agustus 2025, Kemenparekraf akan berkolaborasi dengan penyelenggara.

Baca Juga : Lawu Jazz Festival, Cara Jitu Karanganyar “Merayu” Wisatawan Berkelanjutan

“Kemenpar pun akan memberikan dukungan dan mengoptimalkan promosi di berbagai kanal, mulai dari LED Videotron Gedung Kemenparekraf hingga media sosial,” pungkas VJ. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *