Jazz on the Bridge, Strategi Untuk Mengembangkan Pariwisata Bangka Belitung
Warta Event – Bangka Belitung. Melalui anak-anak muda nan kreatif, Provinsi Bangka Belitung membuat event musik Jazz dengan harapan mampu diperhitungkan sebagai gelaran musik bertaraf dunia.
Jazz on the Bridge – Bangka (JoBB), menjadi mukadimah event musik Jazz di Negeri Serumpun Sebalai. Dengan menghadirkan para maestro Jazz tanah air menjadi titik awal untuk meraih pengharapan atau mimpi tersebut.
Event ini akan berlangsung pada 29-30 Desember 2017 mendatang di Pantai Koala, kawasan Jembatan EMAS, Pangkalpinang, Bangka Belitung. Dalam tahap awal penyelenggaraan, JOBB akan menghadirkan para maestro musisi jazz seperti Idang Rasjidi bersama Idang Rasjidi Syndicates.
Kemudian ada Fariz RM yang sudah dipastikan akan membawakan lagu-lagu hitsnya seperti Barcelona dan Sakura. Musisi selanjutnya ada Tompi dengan ‘Sedari Dulu’, ‘Selalu Denganmu’. Serta, ada Mus Mujiono yang telinga pendengar musik tanah air tak akan lupa pada hits ‘Arti Kehidupan’ dan ‘Tanda-tandanya’.
Para bintang utama ini akan tampil di hari kedua, tanggal 30 Desember 2017. Adapun di hari pertama, panggung JOBB akan memanggungkan tujuh kelompok musik terseleksi dari lokal Bangka Belitung.
JoBB dipastikan pula akan menyuguhkan tontonan menarik. Menggabungkan antara suasana pantai sebagai lokasi acara dan pemandangan jembatan EMAS yang menjadi latar belakang panggungnya, akan tersaji suasana yang artistik.
Lalu lintas kapal nelayan yang hilir mudik melewati bawah Jembatan EMAS, juga menjadi keunikan tersendiri. Apalagi, tiang-tiang pilar di jembatan akan dihiasi dengan sorot lampu hias berkekuatan maksimal dengan daya pancar yang indah.
Erzaldi Rosman Djohan, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, menuturkan, event JoBB ini akan menjadi salah satu pendorong dan pemicu bagi Bangka Belitung untuk lebih terkenal.
“Harapan kita dengan adanya Jazz on the Bridge di Bangka Belitung, akan lebih menambah semarak dan menjadi salah satu strategi bagi kita untuk mengembangkan pariwisata Bangka Belitung ke depan,” ujarnya.
Erzaldi berharap JOBB dapat berjalan lancar, sehingga cita-cita untuk menjadikannya sebagai agenda event reguler dan terus berkembang sebagai panggung jazz dunia, dapat tercapai. “Kita targetkan penampilan jazz di Bangka Belitung ini bisa kita laksanakan dalam satu tahun bisa dua kali,” ujarnya.
Nico Alpiandy, Ketua Panitia Pelaksana JoBB 2017, mengatakan, untuk mengakomodasi keinginan penonton luar daerah yang ingin menonton jazz secara unik, panitia mengerahkan puluhan kapal nelayan yang akan melempar sauh di perairan.
“Jadi, penonton bisa menyaksikan juga dari perahu-perahu nelayan. Nelayan juga menyediakan paket makanan yang bisa dinikmati penonton dari atas perahu mereka,” kata Nico.
Ahmadi Sofyan, dari Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Kepulauan Bangka Belitung yang menghadirkan tontonan jazz ini mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pecinta musik ke Bangka Belitung, sebab konser ini disajikan secara gratis.
Idang Rasjidi, maestro jazz kelahiran Bangka, menyatakan dirinya sudah siap untuk turut memajukan pariwisata Bangka Belitung dengan musik jazz. “Cara memerdukan Bangka itu, memakai musik. Event Jazz on the Bridge tahun ini menjadi trigger dulu sebelum nantinya menjadi festival rutin, semacam Java Jazz Festival yang digelar tiap tahun,” tuturnya.
Saat ini Bangka Belitung semakin terkoneksi dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia melalui jalur penerbangan langsung yang baru dibuka. Baru-baru ini penerbangan Bandung – Bangka, Jogja-Bangka telah dibuka. Tahun depan, akan dibuka jalur Denpasar – Bangka, Lampung – Bangka, dan Medan – Bangka. [Fatkhurrohim]