Jelang IMF-World Bank Annual Meeting 2018, Bandara Banyuwangi Semakin Signifikan
Warta Event – Banyuwangi.Dalam mewujudkan perannya sebagai penyangga IMF-World Bank Annual Meeting pada Oktober mendatang di Bali nanti, perkembangan Bandara Banyuwangi semakin signifikan. Pada mudik libur tahun ini, Bandara Banyuwangi telah melayani 1000 penumpang perhari.
Anton Marthalius, Executive General Manager Bandara Banyuwangi, mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan mulai general checkup , pembuatan posko mudik, hingga sinergi dengan pihak terkait.
“Sebelumnya kami memang sudah melakukan estimasi moderat, (jumlah penumpang diperkirakan) sekitar 800 orang. Kemarin tanggal 9 (Juni), penumpang kita sudah 1200 orang per hari,” kata Anton. Diperkirakan Bandara Banyuwangi akan melayani 18 ribu pada libur Lebaran tahun ini. Padahal bandara tersebut baru saja diresmikan pada tahun 2010.
Sementara itu, Muhamad Awaludin, Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II, mengatakan, terkait perannya sebagai penyangga IMF-World Bank Annual Meeting 2018, nanti akan ada sepuluh pesawat delegasi pertemuan yang akan mendarat dan parkir di Bandara Banyuwangi.
“Untuk pertemuan tahunan IMF – World Bank ini, rencananya ada 17 ribu delegasi yang hadir. Kita sudah memilah, ada sejumlah pesawat dari 10 negara delegasi yang rencananya akan kita parkirkan di Banyuwangi,” kata Awaluddin di Banyuwangi (14/06/2018) lalu.
Awaluddin pun mengungkapkan, bahwa Angkasa Pura II tengah mengejar pembangunan infrastruktur untuk menyambut IMF-World Bank Annual Meeting 2018 mulai dari perpanjangan dan pelebaran runway, perluasan apron, hingga penebalan landasan.
Pekerjaan yang tengah dilakukan antara lain penambahan runway, dari yang semula 2.250 meter menjadi 2.00 meter. Runway juga dalam proses diperlebar menjadi 45 meter. Tebal landasan ditingkatkan menjadi PCN 56.
“Penebalan landasan ini dilakukan akhir Juni. Apron juga bakal ditambah 23.000 m2, sehingga total menjadi 41.000 ribu m2”, jelas Awaluddin. Semua pekerjaan itu diharapkan akan selesai pada September 2018.
Selain menjadi bandara penyangga untuk IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali, Bandara Banyuwangi bakal dikembangkan PT Angkasa Pura II menjadi tourism airport. Awaluddin mengatakan, benchmark Bandara Banyuwangi adalah Bandara Koh Samui di Thailand.
Seperti Samui yang menggandeng Bangkok Airways untuk pengembangan, Bandara Banyuwangi pun akan menggandeng salah satu airlines. Menurut Awaluddin, konsep itu berhasil karena ada strategic partner dengan menggandeng operator maskapai yang membawa traffic penumpang ke bandara. [Fatkhurrohim]