Categories: Travel

Jembatan Angker Ini Sekarang Jadi Tempat Selfi Yang Eksotik

Warta Event – Lumajang. Ini bukan kisah mitos “Si Manis Jembatan Ancol” yang popular di Jakarta. Akan tetapi kisah jembatan angker ini berasal dari Lumajang. Dan, katanya memang diselimuti aroma mistis. Bagi penduduk setempat dan wisatawan yang berkunjung ke Lumajang, jembatan ini dikenal dengan sebutan GLadak Perak.

Sat bertandang kesana, kesan angker dari jembatan Gladak Perak ini tidak begitu Nampak. Justru kebalikannya. Banyak pemuda dan pemudi sedang sibuk berkumpul bicara tentang topic sesuatu. Bahkan tidak sedikit dari pengunjung yang sedang selfi, baik sendiri maupun beramai-ramai.

Terlihat juga komunitas motor Vespa dari Lumajang sedang asyik beristirahat untuk melanjutkan perjlanan ke Kota Malang. Dan memang, Jembatan Gladak Perak ini menjadi jembatan penghubung antara Lumajang dan Malang.

Amir Faisol, Tour Guide dari Insan Pariwisata Jember menyatakan, Jembatan Gladak Perak konon ceritanya memang syarat akan cerita mistis. Sebab, dulu pada masa pemerintahn Hindia Belanda katanya menjadi tempat pembuangan mayat.

Pun begitu cerita yang didapat oleh masyarakat setempat bahwa jembatan Gladak Perak menjadi tempat pembuangan mayat korban G30S PKI tahun 1965-an dan Petrus (Penembak Misterius) di masa Orde Baru tahun 1980-an.

“Pada malam hari, banyak orang suka mendenger yg aneh-aneh seperti teriakan atau jeritan suara orang minta tolong. Tapi itu cerita masa lalu. Sekarang kontras sekali perbedaannya. Jembatan Gladak Perak menjadi tempat selfi,” ujar Amir Faisol.

 Menurut sejarah penduduk sekitar, jembatan Gladak Perak dibangun sekitar tahun 1925 hingga tahun 1940 oleh pemerintah kolonial Belanda. Gladak Perak ini pernah dihancurkan pada tahun 1947 oleh Zeni Pioneer untuk menghambat pergerakan tentara Belanda dari Malang masuk ke Lumajang.

Pada tahun 2001, dibangun lagi jembatan Gladak Perak yang baru. Posisinya berada di sisi tenggara jembatan yang lama. Secara konstruksi jembatan yang baru berbeda dari jembatan yang lama, dimana menggunakan beton bertulang, bukan dari rangka besi.

Panjang dari jembatan yang baru ini mencapai 130 meter. Jembatan yang baru ini sekarang menjadi jembatan utama yang dilalui oleh kendaraan yang melintasi jalur Malang – Lumajang. Karena secara lokasi lebih aman dibandingkan dengan jembatan yang lama yang memiliki tikungan tajam dan rawan kecelakaan.

Muasal jembatan Gladak Perak lama terdapat beberapa versi, menurut pendapat beberapa masyarakat setempat, bahwa untuk pembangunan jembatan ini menghabiskan begitu banyak uang perak. Sedangkan legendanya sendiri mengatakan, bahwa untuk membangun jembatan ini menggunakan gelang perak milik seorang penarik Ledek yang cantik sebagai tumbal. [Fatkhurrohim]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Amarterra Villas Hadirkan Momen Sakral Bali dalam Autograph Week

WARTAEVENT.com – Bali. Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali yang semakin dinamis, Amarterra Villas Resort Bali Nusa Dua mengajak para… Read More

13 hours ago

Tiga Koleksi Perdana Sepatu Basket Kolaborasi Shai dan Converse

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bintang NBA sekaligus ikon gaya, Shai Gilgeous-Alexander, akhirnya meluncurkan sepatu signature pertamanya: SHAI 001. Koleksi perdana ini… Read More

19 hours ago

Golf House Bawa Gaya dan Teknologi Baru di Lapangan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dunia golf Indonesia kini punya alasan baru untuk tampil lebih bergaya di lapangan. Golf House, retailer ternama… Read More

19 hours ago

Gabriel’s Coffee Eatery: Meracik Hangatnya Tradisi di Era Modern

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah deretan kafe yang terus bermunculan di Gading Serpong, ada satu tempat yang terasa berbeda sejak… Read More

22 hours ago

Empat Sahabat “Berlayar” Lewat Burger: Kisah Bun Voyage Jakarta

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dari obrolan santai di antara empat sahabat, lahirlah sebuah perjalanan rasa yang kini berlabuh di Jakarta Selatan.… Read More

1 day ago

Beasiswa Sang Surya 2025, Harapan Baru Mahasiswa Tempo

WARTAEVENT.com – Jakarta. Senyum merekah di wajah para mahasiswa Politeknik Tempo ketika menerima kabar bahagia menjadi penerima Beasiswa Sang Surya… Read More

2 days ago