Jenis Penipuan Digital dan Upaya Menghindarinya
WARTAEVENT.COM, Kota Depok – Perkembangan teknologi ini memberikan dampak yang positif dan negatif layaknya pisau bermata dua. Kemudahan yang diberikan teknologi merupakan salah satu dampak positif.
Rizky Julianda, Instruktur Edukasi4ID mengatakan bahwa dampak negatifnya banyak sekali terjadi penipuan secara digital. Kejahatan yang terjadi ini berbanding lurus dengan meningkatnya pengguna internet.
“Laporan mengenai kasus penipuan digital ini sangat tinggi angkanya. Mencapai puncaknya di tahun 2018 yaitu 1.800 kasus terlapor di Kepolisian RI. Tentu saja ini yang dilaporkan, belum termasuk yang tidak dilaporkan. Angkanya pasti lebih daripada ini,” papar Rizky dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021).
Supaya tidak terjebak di dalam penipuan digital. Kita harus mengetahui jeis-jenis penipuan dan kejahatan digital.
1. Scam
Bentuk tindakan penipuan yang memanfaatkan empati dan kelengahan korban. Scam ini dimanfaatkan pelaku, ketika korbannya sedang mengalami emosi yang tidak terkontrol atau sedang santai. Kelebihan dari sisi pelaku sendiri, umumnya bisa memperkirakan kapan akan melancarkan aksinya. Modus penipuan scam paling banyak digunakan ialah menginformasikan bahwa kerabat dekat sedang sakit.
2. Impersonation Fraud
Modus penipuan yang mengatasnamakan pihak atau instansi resmi seperti bank. Tujuan dari pelaku kejahatan jenis ini biasanya untuk mendapatkan informasi pribadi da menggunakan informasi tersebut untuk tindak kejahatan lanjutan.
“Kita yang sering mengunggah foto dan video berisi informasi pribadi ke media sosial harus diperhatikan. Karena mempertimbangkan keamanan data pribadi milik kita,” ungkapnya.
3. Spam
Bentuk tindakan pengiriman informasi yang dilakukan secara berulang-ulang oleh pelaku. Spam dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk mengirimkan tautan/link yang mengarah pada phising untuk memperoleh data pribadi. Ketika kita mendapatkan pesan spam, kita bisa memperhatikan tata cara penulisannya.
4. Phising
Tindakan penipuan digital yang bersifat menjebak atau memancing korban. Ia mengatakan, phising banyak diperoleh melalui email. Biasanya pelaku phising ini menawarkan hadiah fantastis kepada korban dan meminta korban untuk mengisi link.
Selain jenis kejahatan tersebut, kita harus mewaspadai ketika belanja secara daring. Jangan mudah tergiur dengan harga yang sangat miring, selalu perhatikan review atau testimoni, dan hindari pembayaran atau transaksi di luar marketplace.
Selalu amankan akun-akun kita dengan two factor authentication, menggunakan bantuan penyedia keamanan, dan jangan sembarangan mengunggah informasi sensitif di ruang digital. Upaya-upaya tersebut dapat menghindari kita dari penipuan. Namun, hal terpentingnya ialah tingkat kesadaran dari masing-masing individu dalam menjaga data pribadi.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Sugiarti (Instruktur VCT Jawa Barat), Hamidah (Staf Pengajar SMAN 3 Depok), Chika Amalia (Public Figur Branding & Partnership), dan Davi Arzika (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.