JR Saragih: Kita Akan Buat Wisatawan Betah dan Rindu Ketika Ke Danau Toba
Warta Event – Simalungun. Banyak jalan menuju Roma. Ungkapan ini pun akan dipakai oleh JR Saragih dalam mengkonsep Danau Toba sebagai destinssi unggulan daerahnya. Pemerintah Kabupaten Simalungun tahun ini sedang mengkonsep agar wisatawan betah dan rindu akan Danau Toba.
Konsep JR Saragih ini terjemahkan dalam empat percepatan pembangunan di kawasan Danau Toba dalam asngka menggerakan sumber penghasilan perekonomian warga sekitar dan sekaligus sebagai sumber Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).
JR Saragih, Bupati Simalungun, saat meninjau infrastruktur di kawasan Danau Toba pada (27/01/2017) kemarin, menuturkan, dalam tiga tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun sudah fokus dalam membenahi destinasi Danau Toba. Dan, tahun 2017 ini Pemkab Simalungun sedang mengerjakan lima hal besar untuk Danau Toba.
Yang pertama, kata JR Saragih, Pemkab Simalungun memindahkan kantor Dinas Pariwisata dari Ibu Kota Kabupaten Simalungun di Pematang Raya ke Parapat yang menjadi pintu masuk utama destinasi Danau Toba. Tujuannya, Pemkab Simalungun ingin berbuat lebih baik dan dekat untuk Danau Toba dalam menambahkan kesajahteraan masyarakat khususnya warga di sekitar Danau Toba.
Upaya ini diterjemahkan dengan konsep akan dibangunnya wahana permainan atau atraksi bagi anak-anak. Sehingga, wisatawan yang datang bersama keluarga anak-anak mereka dapat menikmati wahana tersebut. “Orang tua mereka dapat menikmati Danau Toba, kemudian anak-anak dapat menikmati wahana mereka secara nyaman dan aman. Orang tua mereka pun dapat mengawasi lebih dekat lagi,” ungkap JR Saragih.
Selain memindahkan kantor Dinas Pariwisata ke Parapat, Pemkab Simalungun tahun ini pun tengah menyiapkan kapal speedboat besar yang diperuntukan bagi wisatawan yang ingin mengelilingi Danau Toba secara aman, nyaman dan elegan. “Sampai akhir tahun 2017, Pemkab Simalungun menargetkan speedboat tersebut sudah dapat dinikmati wisatawan. Dan kami pun menyiapkan Jet Ski untuk olah raga air, bagi para wisatawan,” terangnya.
Upaya lain yang akan diwujudkan oleh JR Saragih dalam mengelola destinasi Danau Toba adalah membangun Kedai Kuliner dengan ciri khas Simalungun di kawasan Parapat. “Simalungun, memiliki kuliner khas, diantaranya dolung-dolung, kopi, teh, dll. Jadi, nanti wisatawan itu dapat menikmati kuliner sambil manortor,” tegasnya.
Pada sisi lain, JR Saragih mengaku belum memprogramkan untuk membuat event dengan sekala internasional. Sebab, menurut Bupati Simalungun ini dana untuk membuat event akan lebih baik untuk dipergunakan terlebih dahulu membangun infrastruktur dan prasarana atraksi di kawasan Danau Toba.
Hal ini lebih memungkinkan untuk mendatangkan wisatawan dan pendapatan bagi warga sekitar secara berkelanjutan. “Event memang sangat bagus dalam mendatangkan wisatawan. Akan tetapi efeknya tidak dapat dirasakan setiap hari oleh warga setempat. Event hanya berdampak selama penyelenggaraan. Akan tetapi, tidak setiap hari dirasakan oleh warga sekitar maupun pelaku industri pariwisata lainnya,” urai Bupati Simalungun.
Lalu konsep yang terakhir dan sudah mulai di sosialisaikan adalah membebaskan akses bagi wisatawan yang akan menikmati keindahan Danau Toba. Saat ini para wisatawan mengaku masih ada sekat untuk menikmati keindahan Danau Toba dari garis paling dekat.
“Hal ini sudah mulai kita sosialisasikan ke para pemilik hotel, kafe maupun resto yang posisinya di bibir Danau Toba. Mereka tidak berhak mengklaim bahwa jalan ini bagian dari kawasan mereka. Kami tegaskan, bahwa kawasan Danau Toba adalah milik pemerintah. Dan wisatawan dapat mengakses secara bebas. Tidak tersekat-sekat lagi,” kata JR Saragih.
Sementara itu, Resman Saragih, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, menyatakan kebenaran akan adanya upaya Bupati Simalungun dalam membangun percepatan infrastruktur dan atraksi permainan anak serta yang lainnya di kawasan Danau Toba melalui pintu masuk Parapat.
Dinas Pariwisata pun saat ini sedang menyusun paket-paket pariwisata bersama ASITA, dan PHRI, sebagai upaya dalam mendatangkan wisatawan ke Danau Toba. “Pada intinya kita ingin dengan adanya Danau Toba ini mampu memperdayakan dan menggerakan roda perekonomian masyarakat sekitar. Kita pun akan membuat paket wisata dalam mendatangkan wisatawan. Kita akan menggandeng Asita, PHRI, dll,” pungkas Resman Saragih. [Fatkhurrohim]