Warta Event, Jakarta– Industri fashion di Indonesia kian berkembang pesat seiring hadirnya para perancang busana muda dengan segudang ide dan kreativitas. Beruntunglah, negeri ini kaya akan kain etnik Nusantara yang bermotif indah. Kekayaan itulah dimanfaatkan perancang Cinthia Yulianti menjadi sumber inspirasi. Desainer lulusan STIKOM The London School of Public Relation (LSPR) ini lebih fokus memilih kain etnik berbahan batik tulis. Alasannya, awal terjun ke fashion desainer, ia melihat batik tulis memiliki citra klasik yang tinggi sekaligus elegan saat dikenakan.
Konsistensi Cinthia di dunia batik membawanya tampil di event Esmod Fashion Festival (EFF) 2011 dan Jakarta Fashion Week (JFW) 2012. Bahkan, salah satu karyanya dikenakan penyanyi Raisa, ketika hendak perform di sebuah stasiun televisi swasta.
Dara berzodiak Cancer mengungkapkan, sebenarnya ia tidak memiliki latar pendidikan fashion desainer. Tapi, ia mengaku memiliki perhatian khusus terhadap fashion sejak kecil. ” Teringat sewaktu aku kecil. Aku sering didandani Mama hingga tampil perfect. Dari Mamalah aku tertarik fashion”, kata Cinthia ketika ditemui dikantornya, dibilangan Cempaka Putih (6/10).
Ketika menginjak bangku kuliah hingga menjadi staff Drilling Department Pertamina EP, Cinthia masih juga belum serius menekuni fashion desainer. Baru selepas dari Pertamina, akhirnya ia fokus menekuni profesi itu.
Awal perjalanannya, Cinthia membuat desain batik yang dijual custom, terutama di event event pameran yang digelar Pertamina. Dari sana barulah batik menarik hatinya. Hingga akhirnya melalui label Ki Artik Batik Culture, ia mengandalkan batik sebagai bahan utama.
Ciri khas dari rancangan Cinthia adalah custom ready to wear yang dipadukan bahan batik dan kain etnik lainnya. Konsepnya casual dengan cutting yang pas dikenakan para profesional muda. Untuk bahan material, Cinthia banyak menggunakan katun.
“Inspirasi desain biasanya aku dapatkan dari kesukaanku traveling ke daerah daerah. Kemudian Inspirasi ini aku curahkan dalam desain Ki Artik, sehingga nuansa etnik tampil lebih modern,” tambah Cinthia.
Cinthia rupanya juga menerima segala jenis pesanan desain untuk uniform. Bahkan, ia memiliki pelanggan tetap di beberapa perusahaan BUMN, terutama untuk desain uniform premium .
“Untuk uniform premium, Pertamina lah yang kerap menggunakan desainnya. Biasanya uniform untuk level direksi. Selain itu, aku juga pernah mengerjakan uniform untuk Perusahaan Listrik Negara serta BNI Sekuritas ” terangnya.
Guna memperkenalkan kain etnik Nusantara melalui karyanya, Cinthia kerap memposting desain teranyarnya di instagram @kiartik. Ia juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung peningkatan ekonomi kreatif melalui kain etnik. Kedepannya nanti, Cinthia berharap karyanya bisa ditampilkan di ajang event New York Fashion Week (NYFW) mendatang. (Foto by Muller)
WARTAEVENT.com – Bandung. Menjelang pergantian tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage Bandung kembali meramaikan musim liburan dengan konsep megah bertajuk “7 Wonders… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Ingin menutup 2025 dengan sentuhan nostalgia yang hangat dan penuh warna? Aston Kemayoran City Hotel menyuguhkan pesta… Read More
WARTAEVENT.com – Bali. Hujan tanpa henti yang mengguyur Bali pada September 2025 menyebabkan banjir besar di Badung, Denpasar, dan Gianyar.… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. ARTOTEL Group menorehkan pencapaian besar dalam industri perhotelan Indonesia dengan menjadi operator hotel lokal pertama yang berhasil… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Usai menyisihkan dua kandidat calon ketua umum; Andik Widyarianto dan Adrian Dwitomo, akhirnya Adrianto Soedjarwo menang dalam… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Jika Anda membayangkan pergantian tahun yang elegan, penuh musik dan rasa, InJourney Hospitality menyiapkan jawaban: Seaside Festive… Read More
Leave a Comment