News

Kebebasan Belajar, Karakteristik Generasi Z

WARTAEVENT.com – Tuban. Pandemi Covid-19 mengakibatkan setiap orang harus beradaptasi dengan penggunaan elektronik yang serba digital. Tidak terkecuali pada pendidikan di Indonesia yang harus diterapkan secara daring selama lebih dari satu tahun ke belakang. Pentingnya literasi digital menentukan sikap dan perilaku para penggunanya, terutama remaja Generasi Z yang saat ini banyak menggunakan internet dan media sosial.

Menurut Eni Mahzuman, Guru SMK Negeri 1 Tambakboyo, bagi perserta didik, literasi digital menuntut mereka mampu menggunakan perangkat digital menerapkan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, mengomunikasikan konten atau informasi. Mempelajari literasi digital juga berlaku bagi para pendidik agar memahami dan mampu beradaptasi dalam pembelajaran online.

“Generasi Z memiliki karakteristik kebebasan belajar. Jadi mereka belajar itu sesuai keinginan dan diakses melalui internet dengan mudah. Kemudian, menyukai hal baru yang praktis. Generasi Z juga terkoneksi dengan internet. Mereka lebih baik memilih ketinggalan dompet dibandingkan dengan ketinggalan gadget,” ujar Eni dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021).

Lanjutnya, fenomena pada Generasi Z yang terjadi adalah lebih menyukai visual dibandingkan audio. Karena itu, dalam pembelajaran Generazi Z harus disugukan visualisasi yang menarik. Lalu, Generasi Z tidak cukup dengan menggunakan satu media saja. Dalam artian, mereka berinteraksi dengan banyak media.

“Generasi Z juga terkenal dengan sifat individualis. Mereka sudah terbiasa asik dengan dunia sendiri dan jarang berinteraksi dengan orang lain. Dikhawatirkan mereka akan menjadi pribadi individualis,” paparnya.

Ia mengatakan, Generasi Z punya kecenderungan untuk digantikan oleh komputer. Karena di masa ini, segalanya sudah canggih dan berbasis digital. Maka dari itu, Generasi Z perlu meningkatkan skill digital.

Menanggapi tantangan bagi Generasi Z, upaya yang dapat dilakukan adalah menjadi kreatif, meningkatkan skill komunikasi, collaboration atau kerja sama, dan berpikir kritis tertutama dalam mencerna informasi dari media sosial.

Adanya literasi digital, bertujuan agar generasi muda atau Generasi Z ini mampu bijak dalam menggunakan media digital, termasuk dalam menyebarkan dan menerima informasi melalui internet. Hal-hal yang dapat generasi muda lakukan dengan adanya digital literasi, yaitu membuat konten positif seperti edukasi, membuka bisnis online, atau mempromosikan karya berupa tulisan, desain, dan lainnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021) juga menghadirkan pembicara, Khusni Mubarok (Pimpinan Redaksi JTV Bojonegoro), Ayrton Eduardo Aryaprabawa (Founder & Director Crevolutionz), Nurul Fahmi (Dosen Insud Lamongan), dan Rismaya Nikmatul Hida Saskia Putri (KOL).

Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *