Kembali Terpilih Menjadi Ketum ASPERAPI, Ini Momentum Kebangkitan Inudstri MICE Indonesia
“Kendala saat ini terjadi untuk pameran dengan skala B2B, karena ada keterkaitan dengan border internasional. “Harapannya Juli mendatang, pameran B2B sudah mulai terealisasi, karena beberapa negara tetangga pun sudah mulai berjalan,” harapnyanya.
Recovery Industri MICE Tanah Air
Dikesempatan yang sama Masruroh, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan, Kemenparekraf akan terus meningkatkan kolaborasi dengan ASPERAPI.
Baca Juga : Ini Program Pengurus ASPERAPI Terbaru
Sebagaimana diketahui, bahwasannya spending money wisatawan MICE ini lebih besar disbanding wisatawan leisure. Selain itu, penyelenggaraan event MICE seperti pameran ini memiliki multiplier effect yang sangat besar. Salah satunya banyak tenaga kerja yang terserap.
“MICE tahun ini Insya Alloh jauh lebih baik dari tahun kemarin. Terlebih lagi tahun ini, Indonesia menjadi keketuan G20 yang harus berjalan secara in persion, sesuai dengan arahan Presiden,” katanya.
Andre kembali menambahkan, ada sejumlah pameran yang diprediksi mengalami recovery paling cepat di antaranya adalah, pameran consumer goods, auto show, dan pameran kerajinan.
Untuk merecovery di industri pameran Akibat pandemi Covid-19, para pelaku industri pameran pun harus merubah mindset. Digitalisasi dunia pameran menjadi suatu kewajiban. Sebab, jamannya sudah berbeda.
Baca Juga : Begini Outlook Industri MICE Indonesia Tahun Depan
Kemudian, harus didukung pula dengan kebijakan seperti tidak adanya lagi PPKM dan atau pembatasan lainnya di tahun ini baik setelah lebaran dan seterusnya. Jika ini berjalan lancer, mungkin sudah 85 persen ada penyelenggaraan event, dan tahun 2023 mendatang sudah kembali normal seperti yang terjadi pada tahun 2019 lalu. [*]
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Fatoer & Erwin