Kemendikbudristek Rilis Seri Monolog “Di Tepi Sejarah” Musim Ketiga dan Buku Antologi Naskah
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) kembali mengangkat kisah-kisah inspiratif dari tokoh sejarah melalui seri monolog “Di Tepi Sejarah” musim ketiga.
Baca Juga : Lestarikan Tradisi Sunda, Titimangsa Gelar Seni Tradisi ‘Sukabumi 1980’
Kolaborasi dengan Indonesiana TV, Titimangsa, dan KawanKawan Media ini dirilis pada 28 Juni 2024 di CGV FX Sudirman, Senayan, Jakarta.
“Di Tepi Sejarah” Musim Ketiga: Memperkenalkan Tokoh-Tokoh Tersembunyi
Seri monolog ini menampilkan lima tokoh sejarah yang jarang dikenal namun memiliki peran penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Baca Juga : Kemendikbudristek Berkolaborasi dengan Titimangsa dan SMKN 2 Kasihan Persembahkan Konser Musikal
Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara, dan Pradetya Novitri bekerja keras untuk menghadirkan pementasan yang mendalam dan menginspirasi. Sebelum rilis televisi, pementasan ini telah dipersembahkan dalam Festival Monolog di Teater Salihara pada Desember 2023.
Tokoh-Tokoh Sejarah yang Diangkat
Oto Iskandar Dinata – Sudut pandang istrinya, Raden Ajeng Soekirah, yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi.
Ruhana Kuddus – Perjuangan seorang pejuang perempuan Minangkabau yang diperankan oleh Widi Mulia.
Baca Juga : Titimangsa Foundation Gelar Pementasan Teater ’Sumur Tanpa Dasar’ Karya Arifin C Noer
Francisca Casparina – Diplomat yang aktif berjuang pasca kemerdekaan, diperankan oleh Marsha Timothy.
Tan Tjeng Bok – Seniman multitalenta, diperankan oleh Bagus Ade Saputra.
Tirto Adhi Soerjo – Tokoh pers dan kebangkitan nasional, diperankan oleh Ari Sumitro.
Jadwal Tayang di Indonesiana TV
Sudut Terlipat di Panggung Tan Tjeng Bok: 28 Juni 2024, 20:00 WIB
Ke Pelukan Orang-Orang Tercinta: 3 Juli 2024, 20:00 WIB
Suamiku Oto dan Bel Pintu: 10 Juli 2024, 20:00 WIB
Seroean Kemadjoean: 17 Juli 2024, 20:00 WIB
Tirto: Tiga Pengasingan: 24 Juli 2024, 20:00 WIB
Peluncuran Buku Antologi Naskah
Selain merilis tayangan seri, Kemendikbudristek juga meluncurkan buku antologi naskah “Di Tepi Sejarah dalam Tiga Musim” yang mencakup naskah dari tahun 2021, 2022, dan 2023. Buku ini diedit oleh Ahda Imran dan diterbitkan oleh Kepustakaan Kompas Gramedia.
Baca Juga : Teater Koma, Hadirkan Karya Naskah Terakhir N. Riantiarno Bertajuk ‘Matahari Papua’
Dengan 14 naskah monolog, buku ini diharapkan dapat dipentaskan oleh berbagai pihak, termasuk seniman dan murid sekolah, guna terus menggulirkan produksi ilmu pengetahuan.
Komitmen Terhadap Literasi Sejarah
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa seri ini adalah sarana penting dalam memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda.
Baca Juga : Kanal Indonesiana TV Melihat Sejarah Indonesia dalam Perspektif Budaya
“Dengan adanya monolog Di Tepi Sejarah, anak-anak muda dapat kembali mempelajari sejarah yang hampir terlupakan, dan bahkan dapat menjadi bagian dari edukasi,” pungkasnya.
Inspirasi Bagi Generasi Muda
Happy Salma berharap, tahun ketiga seri monolog Di Tepi Sejarah ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melakukan yang terbaik bagi Indonesia.
Keemudian, Yulia Evina Bhara menambahkan, ia pun berharap naskah ini dapat juga dipentaskan di berbagai tempat, sehingga produksi ilmu pengetahuan yang dihasilkan terus bergulir.
Baca juga : Inilah Battle of Games, Proyek Inkubasi Pertama dari Good Games Guild
Dengan rilis ini, Kemendikbudristek menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan memperkaya literasi sejarah Indonesia melalui media seni yang menarik dan edukatif. (*)
- Editor : Fatkhurrohim