Kemenpar Bekali Diplomat Promosi dan Pemasaran Pariwisata Indonesia
Wartaevent.com – Lombok. Guna mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 20 juta hingga tahun 2019, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar workshop Pengembangan Kapasitas Promosi dan Pemasaran bagi Diplomat RI yang digelar pada tanggal 14-15 Desember 2018 di Golden Palace Hotel Lombok.
Edy Wardoyo, Sekertaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, mengatakan, workshop ini diikuti oleh 41 Diplomat yang akan diberangkat oleh pemerintah RI pada awal bulan Januari tahun 2019. Sebelum mereka ditugaskan ke negaranya masing-masing, para diplomat ini dibekali dengan promosi dan pemasaran pariwisata dalam mensukseskan program nasional yaitu 20 juta kunjungan wisman ke tanah air.
Para diplomat ini akan dijadikan garda depan untuk mendatangkan wisman dari tiap-tiap Negara yang mereka tugaskan oleh pemerintah. Workshop pembekalan ini kedepannya akan diadakan dua tahun sekali.
“Jumlah peserta 41 orang dari 50 peserta yang diundang. Dari workshop ini diharapkan kita mendapat paparan dari para diplomat hal-hal apa saja yang mereka butuhkan dalam menunjang program mencapai 20 juta wisman.” Ungkap Edy wardoyo.
Sementara itu, I Gde Pitana, Tenaga Ahli Menteri Bidang Pemasaran dan Kerja Sama Pariwisata, mengatakan, setelah membekali pengetahuan tentang promosi, pemasaran dan program nasional pariwisata diharapkan para diplomat ini dapat memberikan masukan ke Kemenpar terkait langkah setrategis dalam mendatangkan wisman dari Negara mereka bertugas.
Para diplomat ini diharapkan dapat memberikan input positif seperti karakteristik pasar, market intelijen, serta mengenali market destinasi origin. Baru setelah itu dapat diketahui bagaimana bentuk promosi dan pemasaran yang diterapkan di Negara tersebut.
Pitana mencontohkan, Negara Jepang. Negara berjuluk matahari terbit ini dibilang sangat nasionalis. Ketika maskapai penerbangan JAL dan ANA tidak masuk ke Bali, wisatawan Jepang ke Bali pun turun drastis. Padahal secara bujet, maskapai Garuda Indonesia lebih murah daripada maskapai mereka.
“Kemudian pasar India lebih senang yang glamour, senang menyelenggarakan wedding di luar negaranya, untuk kuliner vegetariannya pun sudah beragam level.beda lagi dengan pasar China yang memiliki karakteristik seperti senang pantai, minim pengeluaran dalam hal makan, dan akomodasi. Tetapi mereka sangat boros ketika membeli souvenir atau oleh-oleh,”
Selain itu, Pitana pun mengatakan, bahwa Kemenpar butuh masukan dari para diplomat di setiap Negara dalam menjalankan program sales mission agar lebih efektif dan tepat sasaran. Misalnya, fasilitasi seperti apa dalam sales mission dan famtrip. Selain itu, diharapkan juga setiap diplomat ini pun dapat membantu memberikan database buyers dari Negara masing-masing,”
Dalam kesempatan yang sama, Wibanarto Eugenius, Diplomat Madya Kementerian Luar Negeri (Kemlu), menyatakan, untuk memperkuat sinergi Kemlu dengan Kemenpar untuk mempromosikan Indonesia di Luar negeri. Pihaknya sangat yakin jika diplomat dapat menjadi ujung tombak penggerak promosi ke luar negeri. Terlebih pariwisata adalah program jangka panjang, dan berkesinambungan.
Pariwisata ini mampu memberikan efek domino yang besar bagi perekonomian masyarakat Indonesia. Sebab tidak hanya berhenti sampai ke transportasi, akomodasi. Akan tetapi dapat menetes ke lapisan paling bawah seperti produk UKM yang dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.
“Tentu diplomat RI berkomitmen memberikan sumbangsih dan kontribusi aktif untuk turut serta menggerakan perekonomian nasional melalui pariwisata. Diplomat pun mendapat pemahaman mengenai aspek-aspek penting tentang pariwisata Indonesia,” pungkas Wibanarto. [Fatkhurrohim]