Kenali Ciri-ciri Investasi Bodong
WARTAEVENT.COM, Kab. Sampang – Kasus penipuan investasi atau investasi bodong tidak berhenti muncul kendati edukasi finansial terus digalakkan berbagai kalangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sepanjang tahun 2019, Satgas Waspada Investasi telah menutup tak kurang dari 444 perusahaan investasi bodong.
“Aksi tipu-tipu melalui investasi itu muncul dalam berbagai bungkus. Mulai dari investasi properti, money game, cryptocurrency, multilevel marketing, dan lain-lain. Nilai kerugian akibat kasus tipuan investasi di Indonesia sudah lebih dari Rp 45 triliun,” ungkap Muhammad Fauzan, Content Creator & Profesional Trainer, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (29/7/2021).
Ia menjelaskan, tanpa kewaspadaan terhadap berbagai tawaran investasi yang mencurigakan, kasus investasi bodong sulit dicegah. Para penipu investasi kebanyakan memanfaatkan sifat manusia yang cenderung serakah dalam mencari keuntungan.
“Untuk itu, kita tentu memahami pentingnya berinvestasi. Agar terhindar juga dari jebakan investasi bodong, pastikan keputusan berinvestasi yang kita ambil sudah melalui pertimbangan yang matang dan kenali,” ujarnya.
Lanjutnya, setiap orang menginginkan investasi yang aman dan mampu memberikan keuntungan stabil di masa depan. Namun, ada beberapa pihak yang menawarkan investasi dengan keuntungan besar dan mengajak lebih banyak anggota untuk ikut bergabung.
“Biasanya investasi bodong memberikan iming-iming yang menggiurkan dan tidak ada kejelasan pada hasil investasi. Hadirnya investasi bodong ini jelas merugikan pihak investor karena modal utama mereka hilang,” katanya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri praktik investasi bodong, seperti: Pertama, praktik investasi bodong adalah iming-iming bunga atau keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat dan berisiko rendah. Kedua, menjanjikan bonus perekrutan anggota baru, dan Ketiga, menggunakan foto atau image dari tokoh publik, yang mungkin dilakukan secara ilegal agar menarik perhatian dari masyarakat.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (29/7/2021) juga menghadirkan pembicara Moh. Jufri (Founder Gubuk Inggris), Kurniawan (Founder Cosava Food & Owner One Chemical), Agus Latif (Konsultan Industri Kecil dan Menengah), dan Dian Ardenia Soesanti sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.