Ketika Hoax Berdalih Atas Nama Kebebasan Berekspresi Ini yang Harus Diketahui
Namun, masyarakat perlu memiliki sikap kritis dalam menerima dan menyampaikan sebuah informasi. Banyaknya berita hoax di dunia digital menjadi tantangan di masyarakat untuk mencari sumber yang faktual agar tidak mudah termakan oleh isu hoax dan ujaran kebencian yang beredar.
Bagaimana mengendalikan diri supaya tidak langsung menyebar berita yang belum terbukti kebenarannya? Bagaimana cara mengecek berita tersebut hoax atau fakta? Dan bagaimana bila saya ingin mengajak orang untuk ikut menyudahi hoaks?
Dan pada saat itu Khelmy K. Pribadi, M. Si. langsung memberikan jawaban, hoaks selalu ada pesan yang memaksa kita seperti ‘sebarkan’ ‘jangan berhenti di kamu’ kalau ada informasi masuk, harus dicek keabsahannya di portal web yang tertera.
Apakah website tersebut dapat dipercaya atau tidak. Sabar sebelum sebar ketika mendapatkan foto, bisa dicek di gambar google picture, bisa dicek konteks dan konten yang benar.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]