“Ketika Indonesia Menari di Kontich” Belgia

Irin Puspasari, salah satu pendiri festival, menyatakan nama “Kaki Lima” sendiri bukan tanpa makna. Ia menjelaskan bahwa istilah ini mengandung sejarah dan filosofi: dari trotoar lebar lima kaki peninggalan VOC.

Tak hanya itu, hingga bentuk gerobak pedagang pun menjadi saksi ketahanan hidup rakyat kecil Indonesia. “Ini tentang ruang. Ruang untuk bertemu, berdagang, dan bermimpi,” ujarnya.

Baca Juga : Indonesia Kirim Misi Seni dan Budaya Internasional Melalui Al-Izhar

Tak hanya hiburan, festival ini juga menjadi ruang refleksi. Dalam sesi diskusi bertajuk “Budaya sebagai Jembatan Menuju Harmoni”, akademisi dan seniman berdiskusi soal pentingnya menjaga identitas di tengah globalisasi.

Dari panggung seni ke ruang dialog, semuanya bermuara pada satu hal: bahwa budaya bukan sekadar warisan, tapi pilihan sadar untuk terus hidup di dalamnya.

“Seni dan makanan adalah bahasa universal. Lewat dua hal itu, kita belajar memahami satu sama lain,” ucap Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, dalam sambutannya.

Bagi yang belum sempat hadir, jejak festival masih bisa ditemukan di Kaki Lima Pop-Up Store di Toko Manis, Asiatpark Vilvoorde, mulai Juni 2025. Produk-produk kerajinan, batik, hingga makanan siap saji akan tersedia sebagai cara baru memperkenalkan budaya Indonesia—tidak hanya untuk dinikmati, tetapi dimiliki.

Baca Juga : Beijing Week di Expo 2025 Osaka, China Tampilkan Budaya, Inovasi, dan Peluang Investasi Global

Festival Indonesia Kaki Lima bukan sekadar annual event. Ia adalah gerakan kolektif untuk menghidupkan kembali ingatan budaya, membawanya ke ruang-ruang publik dunia. Dari satu trotoar kecil di Jakarta, hingga taman kota di Belgia, semangat itu tetap sama: berbagi cerita lewat seni, menjembatani perbedaan dengan kehangatan.

Dan di antara alunan musik, harumnya sate, dan tepuk tangan penonton, satu hal menjadi nyata—budaya Indonesia tidak hanya eksis, tapi dicintai, bahkan jauh dari rumah. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Rafael Faudy, Bramantyo Ardhiwardhana, Christopher Dhave

Page: 1 2

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Makanan Menjadi Kanvas: Mang Moel Sajikan Impian yang Menggoda

WARTAEVENT.com – Jakarta. Ketika piring berhenti sekadar menampung makanan dan mulai bercerita, itulah momen yang ingin disajikan Mulyana—lebih dikenal sebagai… Read More

2 days ago

Dubes Phil Nathan Taula: Indonesia Adalah Mitra Penting di Kawasan Pasifik

WARTAEVENT.com – Jakarta. “Selama 10 tahun terakhir ini, peranan Indonesia di kawasan Pasifik semakin meningkat. Kita harapkan pengaruh Indonesia dirasakan… Read More

3 days ago

Kids Fashion Show Meriah, Claire Stevanie Jadi Jurinya

WARTAEVENT.com – Surabaya. Aura panggung sore itu terasa berbeda. Bukan hanya karena deretan anak-anak usia 6–9 tahun tampil percaya diri… Read More

3 days ago

Claire Stevanie, Generasi Muda Surabaya Siap Torehkan Sejarah Baru

WARTAEVENT.com – Surabaya. Satu lagi putri daerah siap unjuk gigi di panggung nasional. Claire Stevanie Sugianto, remaja putri asal Surabaya,… Read More

3 days ago

Café Brasserie Expo 2025 Suguhkan Sensasi Rasa dan Gaya

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bertepatan dengan Hari Kopi Internasional, Panorama Media dijadwalkan menggelar pameran Café Brasserie Expo Indonesia (CBEI) 2025 pada… Read More

3 days ago

Fairmont Jakarta Tawarkan Paket Pernikahan Mewah Rp1,1 Miliar

WARTAEVENT.com - Jakarta. Pernikahan adalah momen sekali seumur hidup. Bagi pasangan yang mendambakan hari istimewa dengan sentuhan elegan, Fairmont Jakarta… Read More

4 days ago